Ilustrasi China dan Amerika Melakukan kesepakatan (Foto: Xhinhua)
Jakarta - Presiden China Xi Jinping menyarankan untuk membuat perjanjian perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara, Amerika Serikat dan China. Solusi itu selama percakapan telepon dengan pemimpin AS Donald Trump.
Dilansir UPI, China juga berharap untuk mengubah perjanjian gencatan senjata tahun 1953 antara kedua Korea menjadi perjanjian damai.
Sebelumnya pada 9 Maret, pemimpin China itu dilaporkan menekankan perlunya keterlibatan China dalam pembicaraan mengenai denuklirisasi Korea Utara, dalam sebuah langkah nyata untuk mengamankan cengkeraman Beijing pada masalah seputar Semenanjung Korea.
Trump tidak memberikan jawaban yang jelas atas permintaan Xi dan meminta Beijing untuk terus menekan Pyongyang.
Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis masih berperang karena Perang Korea 1950-53 berakhir tanpa kesepakatan damai. Gencatan senjata memberlakukan gencatan senjata dan menetapkan perbatasan de facto antara kedua negara, yang dikenal sebagai zona demiliterisasi Korea (DMZ).
Dengan menyarankan dua Korea, AS dan Cina bernegosiasi perjanjian damai, Kyodo News menyarankan Beijing bertujuan untuk meluncurkan badan empat partai untuk menggantikan Six Party Talks yang telah lama terhenti yang termasuk Jepang dan Rusia.
Pembicaraan empat pihak termasuk AS dan China diadakan dari tahun 1996 hingga 1999 di bawah pemerintahan Kim Yong-sam di Selatan dan Pemerintahan Clinton di AS, untuk membahas perdamaian di Semenanjung Korea.
Namun, diskusi gagal karena Korea Utara menuntut penarikan pasukan AS dari Korea Selatan.
Menjelang KTT pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bulan ini dan Donald Trump pada bulan Mei, Presiden China bertemu dengan Kim pekan lalu di Beijing.
Kedua pemimpin dikatakan telah menyetujui komitmen mereka untuk denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea.
KEYWORD :Amerika China Korea Nuklir
