Mantan istri Nelson Mandela (foto: UPi)
Jakarta - Mantan istri Nelson Mandela, Winnie Madikizela Mandela menghembuskan napas terakhir di usia 81 tahun pada Senin (03/04) waktu setempat. Madikizela-Mandela meninggal di Rumah Sakit Milpark di Johannesburg, tempat dia dirawat karena infeksi ginjal.
Ia sendiri merupakan ikon gerakan apartheid, ia menikah dengan aktivis Nelson Mandela pada tahun 1958.
Suaminya ditangkap pada tahun 1963 dan dihukum atas tuduhan makar dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Pembebasannya pada tahun 1990 adalah tanda berakhirnya pemerintahan minoritas kulit putih, yang akhirnya datang pada tahun 1994 dan terpilih sebagai presiden, dengan Winnie Mandela melayani sebagai wanita pertama Afrika Selatan.
Sementara suaminya dipenjara, dia berkampanye dengan jelas untuk pembebasannya dan ditempatkan di bawah tahanan rumah. Dia juga dibuang dan dipenjarakan di sel isolasi selama 18 bulan atas tuduhan terorisme dan pro-komunisme.
Dia kemudian terpilih ke Parlemen Afrika Selatan, tetapi citranya ternoda oleh serangkaian skandal. Mandelas dipisahkan pada tahun 1992 dan secara resmi bercerai pada tahun 1996.
"Ibu Madikizela-Mandela adalah salah satu ikon terbesar perjuangan melawan Apartheid. Dia bertempur dengan gagah berani melawan negara Apartheid dan mengorbankan hidupnya demi kebebasan negara itu," kata sebuah pernyataan oleh keluarga Mandela dilansir UPI.
"Aktivisme dan perlawanannya terhadap Apartheid membuat dia mendekam di penjara beberapa kali. Dia menyimpan kenangan tentang suaminya yang dipenjara, Nelson Mandela, hidup selama bertahun-tahun di Pulau Robben dan membantu memberikan perjuangan yang adil bagi Perserikatan di Afrika Selatan," tambahnya.
"Dia mengabdikan sebagian besar kehidupan dewasanya untuk orang-orang dan untuk ini dikenal jauh dan luas sebagai Bunda Bangsa."
Winnie Madikizela Nelson Mandela Afrika Selatan
