Marlen Sitompul | Selasa, 03/04/2018 15:35 WIB
Para Ulama di Kalimantan Timur memberikan dukungan kepada Muhaimin Iskandar sebagai Capres pada Pilpres 2019
Balikpapan - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan kesiapannya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2019. Cak Imin membangkitkan suara Nahdlatul Ulama (NU) yang begitu besar, namun tampak sunyi.
Demikian orasi Cak Imin pada acara Silaturrahmi Kyai dan ulama Kalimantan Timur, di Balikpapan, Selasa (3/4). Menurutnya, sudah terlalu lama NU berdiam diri dan menunggu dengan ketidakpastian.
"Orang NU kalau punya mau, kalau punya keluhan, biasanya susah ngomong. Karena terlalu tawaddu, terlalu sopan, terlalu ikhlas. Sehingga berpuluh-puluh tahun ya menunggu saja, berharap saja. Ini yang saya sebut sebagai silent hope atau harapan yang tidak terkatakan," kata Cak Imin.
Atas dasar itu, Cak Imin menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon wakil presiden (
Cawapres) dalam kontestasi
Pilpres 2019. "Saya maju sebagai wakil presiden karena ingin memberi suara pada yang sunyi ini. Besar tapi sunyi," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga menyampaikan bahwa umat Islam Indonesia ditunggu kiprahnya di dunia internasional. Menurutnya, ke depan dunia akan dilanda tiga krisis, yakni krisis energi, krisis air dan krisis kemanusiaan.
"Sebagai kelompok mayoritas, umat Islam Indonesia-lah yang akan memikul beban terdepan krisis ini. "Namun di sisi lain, karena populasi Islam yang padat dan sangat spiritual, Islam Indonesia pun ditunggu kiprahnya di dunia internasional. Tinggal kita mau ambil peran itu atau tidak," terangnya.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 300 kyai dan ustadz se Kalimantan Timur di Pondok Pesantren Al Izzah Balikpapan itu, Cak Imin menerima mandat dukungan untuk menjadi wakil presiden RI 2019-2024, yang diserahkan oleh Habib Yahya Al Muhdlori.
Mandat itu juga menugaskan Cak Imin agar mendorong penyatuan umat Islam Indonesia menjadi satu visi dalam menghadapi tantangan ekonomi dan politik.
"Karena berpuluh tahun para santri sering silent (diam), hanya fokus dengan aktivitas spiritualnya, maka kita kerap diremehkan. Saat saya menyatakan siap jadi wakil presiden, suara yang menghina merebak," tegasnya.
"Tapi saya tidak pernah membalas celaan. Dan kader PKB juga tidak boleh balas menghina, balas menyerang. Biar Tuhan saja yang balas. Kita fokus sosialisasikan visi dan ide-ide kita," demikian ungkap cak Imin panjang lebar.
Sejumlah kyai besar terlihat hadir memberi dukungan. Selain Habib Yahya al Muhdhor, juga KH Muslich Umar, KH Muhammad Razid ketua PWNU Kaltim, KH Muhammad Mukhlasin dan banyak lagi. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama untuk keberhasilan perjuangan santri.
KEYWORD :
Pilpres 2019 Presiden Jokowi Cawapres Muhaimin Iskandar