Sabtu, 23/11/2024 15:43 WIB

Kabar Gembira Untuk Startup Asia Pasifik

Diprediksikan bahwa seluruh angkatan kerja dunia akan memasuki masa transisi pada tahun 2030.

Asia Pacific Media Forum 2018, tawarkan solusi di tengah revolusi industri terkini, di Jakarta, Senin (2/4)

Jakarta - Perusahaan-perusahaan startup Asia Pasifik mulai hari ini dapat mengajukan solusi di bidang consumer engagement, pemasaran, dan periklanan dalam mengantisipasi revolusi industri yang tengah terjadi melalui ajang kompetisi Big Break sebagai bagian dari Asia Pacific Media Forum (APMF) 2018.

Lima startup terpilih akan berkesempatan mempresentasikan proposalnya di hadapan sekitar 1.000 orang delegasi APMF 2018 di Bali pada 2-4 Mei 2018 mendatang. Dalam forum tahun ini, para delegasi yang terdiri atas perusahaan, inovator, pencetak tren digital, dan media dari Asia Pasifik akan membahas bagaimana industri dapat tetap relevan di tengah revolusi yang tengah terjadi.

"Di tengah pesatnya penerapan otomatisasi dan kecerdasan buatan, model bisnis dan keahlian-keahlian yang selama ini kita kenal terancam segera usang," kata Andi Sadha, Ketua APMF di Jakarta, Senin (2/4).

Perusahaan konsultan manajemen McKinsey memprediksikan bahwa seluruh angkatan kerja dunia akan memasuki masa transisi pada tahun 2030.

Hal ini seiring dengan semakin maraknya otomatisasi yang akan mempengaruhi seluruh disiplin dan bahkan menghapus hingga 60 persen dari angkatan kerja aktif saat ini.

“Oleh karena itu, pelaku industri membutuhkan cara dan solusi baru dalam menulis ulang model bisnisnya sehingga dapat tetap relevan di era baru ini. Di sinilah terdapat peluang bagi para perusahaan startup untuk berinovasi menjawab kebutuhan tersebut,” sambung Andi.

Digagas pada tahun 2012, Big Break merupakan kontribusi APMF dalam menciptakan ekosistem kreatif yang mendukung inovasi. Hal ini sejalan pula dengan salah satu prioritas Presiden Joko Widodo untuk membangun sebuah ekosistem kewirausahaan di mana industri dapat bergerak lincah dalam memanfaatkan potensi model baru ekonomi digital.

Pendiri dan Chief Executive DailySocial.id Rama Mamuaya, yang tahun ini juga menjabat sebagai Ketua Komite Seleksi Big Break, mengungkapkan, perusahaan startup memainkan peran penting dalam memanfaatkan potensi yang tersimpan dalam ekonomi digital.

"Kami amat antusias menyambut solusi-solusi yang dapat mereka tawarkan bagi para pelaku industri untuk menjawab tantangan revolusi industri terkini," ujarnya.

Perusahaan startup yang tertantang untuk berpartisipasi dalam Big Break 2018 dapat mengajukan proposalnya hingga 14 April 2018 melalui tautan apmf.com/bigbreak.

Proposal yang masuk akan diseleksi oleh komite seleksi yang mencakup nama-nama terkemuka di bidangnya, antara lain Head of Media Indonesia and SEA Unilever Eka Sugiarto, Direktur Grup Radio dan Digital Kompas Group Andy Budiman, CEO Wavemaker Indonesia Ajay Gupte, Direktur Capella Digital Sunilkumar Suvvaru dan Managing Partner Ideosource Andi Boediman.

KEYWORD :

startup ekonomi revolusi industri Big Break consumer




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :