Sabtu, 23/11/2024 12:32 WIB

Afrika Resmi Boikot Budaya Israel

Keputusan ini menyusul penampilan DJ Nkosinathi Maphumulo yang dikenal dengan Black Coffee di Tel Aviv, Israel, saat Hari Paskah pekan lalu.

ilustrasi Israel

Cape Town - Kongres Nasional Afrika (ANC) menyerukan boikot budaya terhadap Israel. Keputusan ini menyusul penampilan DJ Nkosinathi Maphumulo yang dikenal dengan Black Coffee di Tel Aviv, Israel, saat Hari Paskah pekan lalu.

"Kami menyerukan kepada semua seniman untuk memiliki apresiasi terhadap peran yang dimainkan oleh gerakan solidaritas anti-apartheid internasional," ujar Ketua Komite Hubungan Internasional ANC beberapa waktu lalu.

"Orang-orang Palestina adalah satu-satunya alasan untuk penentuan nasib mereka sendiri, dan kami mendesak seniman kami untuk tidak menjadi bagian dari normalisasi penindasan Israel terhadap rakyat Palestina dalam upaya mereka untuk menentukan nasib sendiri dan kenegaraan yang mencerminkan perjuangan kita sendiri," tambahnya.

"Komunitas artistik Afrika Selatan pernah mengalami diskriminasi dan penindasan. Karena itu, harus terus berjanji meneguhkan solidaritas terhadap orang lain yang tertindas," katanya.

Seperti diketahui, DJ Black Coffee tampil di Tel Avib saat perayaan Paskah. Seniman tersebut mengaku tak tahu menahu dengan konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.

"Seperti ornag lain, saya punya hak dan kehendak bebas. Black Coffee bukan partai polisik. Saya bekerja sebagai penghibur untuk memberi makan keluarga saya. Saya akan mengambil peluru untuk keluarga saya," kata Black Coffee lewat kicauannya di Twitter.

Kelompok Boikot, Divestasi dan Saksi (BDS) Afrika Selatan menuding Black Coffee pura-pura tidak tahu. Padahal dia sudah didekati sejak 2014 silam.

"Black Coffee akrab dengan masalah pendudukan ilegal Israel di Palestina. Pada 2014 lalu, kelompok-kelompok solidaritas Palestina mendatanginya sebelum akhirnya tampil di Tel Aviv akhir pekan lalu," ujar juru bicara BDS Afrika Selatan Kwara Kekana dilansir dari Memo.

KEYWORD :

Afrika Israel Palestina Black Coffee




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :