Minggu, 24/11/2024 07:54 WIB

Donald Trump Sebut Presiden Suriah "Hewan"

Pemerintah Assad dan Rusia sama-sama membantah penggunaan senjata kimia sebagai

Donald Trump

Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengecam pelaku serangan kimia yang meregang 85 nyawa warga di Douma, kota yang dikuasai pemberontak Suriah. Ia memperingatkan bahwa para pelaku akan membayar harga yang mahal atas insiden tersebut.

"Banyak yang meninggal, termasuk wanita dan anak-anak, dalam serangan kimiah yang tidak ada artinya di Suriah," tulis Trump di akun Twitter-nya mengecam Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutunya, Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Presiden Putin, Rusia dan Iran yang bertanggung jawab mendukung Hewan Assad. Harganya besar," katanya, dikutip dari Al Jazeera, Senin (9/4).

Ancaman Trump datang tepat setahun dan sehari setelah tentara Amerika Serikat menembakkan rudal jelajah di sebuah pangkalan udara Suriah sebagai pembalasan atas serangan gas sarin yang mematikan di kota Khan Sheikhoun yang dikuasai pemberontak.

Penasihat keamanan tanah air Gedung Putih, Tom Bossert kepada stasiun televisi ABC  mengatakan bahwa ia tidak akan mengambil apa pun dari meja saat ditanya apakah Amerika Serikat akan membalas dengan serangan rudal.

Pemerintah Assad dan Rusia sama-sama membantah penggunaan senjata kimia sebagai "fabrikasi". Kementerian luar negeri Rusia menyebut laporan terbaru sebagai "provokasi", peringatan terhadap intervensi militer dengan dalih yang dibuat-buat dan dibuat-buat.

Mengomentari insiden tersebut, Uni Eropa menyerukan tanggapan internasional terhadap serangan itu.

"Ini adalah masalah yang memprihatinkan bahwa senjata kimia terus digunakan, terutama pada warga sipil. Uni Eropa mengutuk dalam istilah terkuat penggunaan senjata kimia dan menyerukan tanggapan segera oleh masyarakat internasional."

Uni Eropa juga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menetapkan kembali pemeriksaannya untuk mengidentifikasi para pelaku serangan kimia dan para sekutunya, Rusia dan Iran untuk mencegah serangan lebih lanjut.

KEYWORD :

Amerika Serikat Suriah Iran Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :