Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar
Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menilai realisasi Revolusi Mental di lapangan masih jauh panggang dari api. Dia menyebut hal itu terjadi karena nilai-nilai Marhaenisme Bung Karno dan Pribumisasi Islam ala Gus Dur tak mampu diadopsi dengan baik.
“Marhaenisme harus diangkat kembali. Saya sudah ziarah ke makam marhaen. Saya pakai jaket merah, dalam rangka harus diangkat kembali semangat dan ideologi nilai-nilai Bung Karno,” tegas Muhaimin alias Cak Imin, pada Selasa (10/4) di Tebet, Jakarta Selatan.
Karena itu, bila nantinya diajak berduet oleh calon inkamben Joko Widodo dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019, Cak Imin menawarkan konsep Sudurisme, gabungan dari Sukarnoisme dan Gusdurisme yang dinilai tepat mengatasi persoalan Indonesia saat ini.
“Posisi saya sangat menentukan agar tidak ada penghadap-hadapan Islam dengan negara, Islam dengan pemerintah, dan Islam dengan nasionalisme,” kata politisi berjuluk Panglima Santri itu.
“Saya menawarkan kepada masyarakat Indonesia untuk memahami cepat antara spirit ekonomi tidak membebani yang miskin, yakni Sukarnoisme. Dan Islam yang berpribumi dan tidak berdikotomi negara, yaitu Gusdurisme,” lanjutnya.
Cak Imin tak menyebut Revolusi Mental ala Jokowi gagal. Akan tetapi ia yakin, Jokowi akan sukses memimpin Indonesia di periode kedua 2019-2024 jika menggandengnya dengan menggunakan semangat Sudurisme.
“Sukarnoisme-Gusdurisme akan mampu ditangkap oleh rakyat keluar dari kegalauan,” ungkapnya.
PKB Pemilu 2019 Cak Imin Jokowi JOIN