Sekjen PBB Antonio Guterres (Foto: Financial Tribune)
New York - Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan dunia internasional bahwa Perang Dingin sudah kembali bergulir.
Pernyataan itu, menurut Guterres, cukup beralasan. Eskalasi ketegangan di Suriah makin menjadi-jadi. Serangan kimia yang dituduhkan oleh Amerika Serikat dan kroni-kroninya, memicu adanya wacana serangan rudal terhadap Suriah.
Dan bila hal itu terjadi, maka yang akan berperang pada dasarnya adalah Barat melawab Rusia. Sebab, Suriah selama ini didukung oleh kekuatan Rusia.
Pengadilan Militer Israel Perpanjang Tahanan Rumah bagi Tentara yang Dituduh Melecehkan Tahanan Palestina
Sementara di sisi lain Rusia menuding Inggris getol melakukan provokasi. Tuduhan bahwa Rusia berada di balik serangan kimia dinilai sebagai `kebohongan yang luar biasa`.
"Perang Dingin sudah dimulai dengan aroma balas dendam. Tapi ini beda," kata Guterres dalam pembukaan rapat Dewan Keamanan PBB.
"Mekanisme dan pengamanan untuk mengelola risiko eskalasi yang ada di masa lalu, tampaknya tidak ada lagi," ujarnya.
Karena itu, Guterres mengimbau kepada negara-negara yang terlibat ketegangan, supaya bertanggung jawab atas situasi berbahaya ini.
Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menuduh AS menggunakan serangan kimia sebagai pembenaran untuk menggulingkan pemerintahan Basar al-Assad yang menggandeng Rusia.
Sementara Barat, termasuk dalam hal ini AS, Inggris, dan Prancis menyebut Presiden Suriah sudah di luar batas. Sanksi akan dijatuhkan dekat-dekat ini.
KEYWORD :Perang Dingin PBB Amerika Serikat Rusia