Sabtu, 23/11/2024 22:28 WIB

MPR: Potensi Wisata Laut Manado Perlu Penanganan Nasional

Pariwisata dari kelautan di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dinilai memiliki potensi yang cukup luar biasa. Namun, masih perlu dilakukan penanganan secara nasional.

Ketua Fraksi Hanura di MPR, Djoni Rolindrawan

Jakarta - Pariwisata dari kelautan di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dinilai memiliki potensi yang cukup luar biasa. Namun, masih perlu dilakukan penanganan secara nasional.

Demikian disampaikan Ketua Fraksi Hanura di MPR, Djoni Rolindrawan, saat mengunjungi sejumlah lokasi wisata Laut dalam acara press gathering pimpinan MPR dengan wartawan parlemen, di Manado, Jumat (13/4).

Kata Djoni, soal pariwisata Laut di Manado sudah cukup lama dikenal oleh turis lokal maupun manca negara. Hanya saja, penataan wisata tersebut masih perlu pembenahan secara serius oleh pemerintah pusat.

"Dari dulu kita sudah dengar terkait pariwisatanya cukup bagus, tapi masih perlu penanganan secara nasional," kata Djoni.

Potensi wisata Laut yang dimiliki Manado, kata Djoni, akan percuma jika tidak ditata secara serius. "Potensi wisata Manado luar biasa, tapi kalau tidak digali dan diperbaiki juga percuma," kata Anggota Komisi VI DPR itu.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulut, Ricky Toemandoek mengatakan, Sulut memiliki potensi pariwisata dari kelautan, hanya saja potensi besar itu terkendala terkendala sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.

Menurut Ricky, setiap pesawat dari China membawa 200 wisatawan. Tapi hanya dilayani enam orang petugas imigrasi.

"Kalau ada beberapa kali penerbangan dari China, petugas imigrasi kita kewalahan," jelas Ricky, dalam diskusi `Menggali Potensi Kelautan Nasional` bersamaan dengan press gathering pimpinan MPR dengan wartawan parlemen di Hotel Grand Luley, Manado, Jumat (13/4) malam.

Karena itu, lanjut Ricky, Gubernur Sulut meminta untuk membatasi wisatawan dari China sebelum ada penambahan petugas imigrasi. Kendala lainnya, Ricky menyebutkan apron di Bandara Sam Ratulangi Manado selalu penuh pesawat yang parkir setiap malam.

"Pesawat terpaksa harus parkir di Gorontalo," ujar Ricky.

"Kita sedang merencanakan pembagunan bandara alternatif di Bitung. Landasan bisa mencapai 4.000 meter. Pembangunan bandara alternatif ini sudah ditawarkan ke pemerintah China,"sambugnya.

KEYWORD :

Warta MPR Press Gathering Pariwisata Manado




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :