Sabtu, 23/11/2024 21:32 WIB

AS, Perancis dan Inggris Serang Suriah, NATO: Sudah Tepat

Ledakan terdengar di ibukota Suriah Damaskus Sabtu pagi, saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan menyerang negara tesebut sebagai bentuk hukuman dalam operasi gabungan dengan Prancis dan Inggris.

Sebuah gambar yang dirilis oleh unit komunikasi dan produksi audiovisual Pertahanan Perancis (ECPAD) menunjukkan peluncuran rudal jelajah dari sebuah kapal militer Perancis di laut Mediterania menuju sasaran di Suriah (Foto: AFP)

Belgia - Kepala Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau yang dikenal sebagai (NATO) mendukung keputusan Barat membom rezim Bashar Assad sebagai bentuk pembalasan atas dugaan serangan kimia di Douma, Suriah.

"Saya mendukung tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris Raya dan Perancis. Ini akan mengurangi kemampuan rezim untuk menyerang lebih lanjut rakyat Suriah dengan senjata kimia," kata Sekretaris Jenderal, Jens Stoltenberg dalam sebuah pernyataan, Sabtu (14/4).

Ledakan terdengar di ibukota Suriah Damaskus Sabtu pagi, saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan menyerang  ke negara tesebut sebagai bentuk hukuman dalam operasi gabungan dengan Perancis dan Inggris.

Keputusan itu seminggu setelah dugaan serangan gas mematikan di daerah pinggiran Damaskus yang dikuasai pemberontak Douma yang menewaskan puluhan orang.

Stoltenberg mengatakan penggunaan senjata kimia rezim Suriah adalah pelanggaran yang jelas terhadap norma dan perjanjian internasional.

"NATO menganggap penggunaan senjata kimia sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional, dan percaya bahwa itu penting untuk melindungi Konvensi Senjata Kimia," kata pernyataan itu dikutip dari Arab News.

"Ini seruan untuk respon kolektif dan efektif oleh komunitas internasional," sambugnya.

KEYWORD :

Senjata Kimia Suriah NATO Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :