Minggu, 24/11/2024 05:39 WIB

Turki Dukung Keputusan AS Serang Gudang Senjata Assad

Kemenlu Turki menyebut serangan udara tersebuat `reaksi yang tepat` karena dibangun dari dugaan serangan kimia Assad di Suriah.

Sebuah gambar yang dirilis oleh unit komunikasi dan produksi audiovisual Pertahanan Perancis (ECPAD) menunjukkan peluncuran rudal jelajah dari sebuah kapal militer Perancis di laut Mediterania menuju sasaran di Suriah (Foto: AFP)

Ankara -  Pemerintah Turki menyambut baik serangan bersama yang dilakukan Amerika Serikat, Inggris, dan PErancis terhadap rezim Assad menyusul serangan kimia yang menewaskan puluhan orang di Suriah beberapa waktu lalu.

"Kami menyambut baik operasi ini yang telah membangkitkan hati nurani manusia dalam menghadapi serangan di Douma, yang sebagian besar diduga dilakukan oleh rezim," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.

Ia menjelaskan, serangan dengan senjata pemusnah massal, termasuk senjata kimia, yang tanpa pandang bulu dan menargetkan warga sipil merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Rezim Suriah, yang telah menzalimi rakyatnya sendiri selama lebih dari tujuh tahun, baik itu dengan senjata konvensional atau kimia, memiliki rekam jejak kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang. Hati nurani masyarakat internasional tidak punya keraguan untuk itu," katanya.

Selain itu, Kementerian itu juga mengatakan sangat penting bahwa kejahatan semacam itu tidak dibiarkan begitu saja dan bahwa ada pertanggungjawaban untuk mencegah terulangnya kejahatan serupa.

Turki menyeru masyarakat internasional, terutama anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa ( DK PBB), untuk mengambil langkah bersama dalam memastikan bahwa penggunaan senjata kimia tidak luput dari hukuman.

Pada Jumat (13/4) malam, Preside Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Perancis bersama-sama meluncurkan serangan yang menargetkan depot dan penyimpanan senjata kimia milik rezim Assad setelah dugaan serangan kimia menewaskan puluhan orang di luar Damaskus.

Serangan gabungan itu terjadi setelah White Helmets, sebuah badan pertahanan sipil, menyalahkan rezim Assad untuk serangan kimia, yang dikatakan menewaskan 78 warga sipil dan melukai ratusan lainnya. (aa)

KEYWORD :

Senjata Kimia Turki Amerika Serikat Inggris Perancis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :