Dari kiri ke kanan: Presiden Iran Hasan Rouhani, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Turki Erdogan (Foto: Aljazeera)
Washinton - Sekutu Suriah, yakni Rusia dan Iran memperingatkan konsekuensi serangan yang dipimpinan Amerika Serikat terhadap rezim Bashar Assad sebagai pembalasan atas dugaan serangan kimia di Douma, Suriah.
"Sekali lagi, kami sedang diancam," kata duta besar Rusia untuk Amerika Seriakt, Anatoly Antonov, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Arab News, Minggu (15/4).
"Kami ingatkan bahwa tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi. Washington, London dan Paris, semuanya akan bertanggung jawab" sambungnya.
"Menghina Presiden Rusia tidak dapat diterima dan tidak dapat diterima," tambah utusan itu, setelah Presiden Donald Trump langsung memanggil timpalannya dari Rusia Vladimir Putin atas dukungannya untuk rezim Assad.
Para pejabat Teheran telah mengatakan, Barat menggunakan isu serangan kimia sebuah kubu pertahanan yang dikuasai sebagai alasan untuk merusak keberhasilan pemerintah Suriah baru-baru ini di medan perang.
"Agresi ini dirancang untuk mengkompensasi kekalahan para teroris di Ghouta Timur, daerah yang baru-baru ini direbut kembali oleh pasukan pemerintah Suriah, " kata kementerian luar negeri Iran.
Diterjang Rudal Rusia, Rumah Sakit Kyiv Batal Direnovasi karena Terindikasi Tender Curang
Senjata Kimia Suriah Iran Amerika Serikat Rusia