Sabtu, 23/11/2024 08:07 WIB

Ternyata Setnov "Ngumpet" di Hotel Sentul

Deisti mengklaim kesulitan menghubungi sang suami saat dicari penyidik KPK pada 15 November 2017 malam.

Istri Setya Novanto, Deisti Astriani

Jakarta - Deisti Astriani Tagor mengaku tak mengetahui keberadaan suaminya Setya Novanto saat dicari tim KPK pada 15 dan 16 November 2018. Belakangan, Deisti baru mengetahui jika suaminya itu `kabur` dan bersembunyi di sebuah hotel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Hal itu terungkap saat Deisti memberikan keterangan sebagai saksi untuk terdakwa merintangi penyidikan kasus korupsi proyek e-KTP, dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/4/2014).

Deisti mengaku baru ‎mengetahui keberadaan suaminya itu ketika dirinya sudah berada di rumah sakit Medika Permata Hijau. Sebelum mendapat perawatan di rumah sakit itu, Novanto disebut-sebut mengalami kecelakaan di bilangan Permata Hijau pada 16 November 2018 malam.

"Baru tau dari bapak di rumah sakit. Saya tanya kronologinya, katanya di Sentul, katanya di hotel," ujar Deisti saat bersaksi.

Deisti mengklaim kesulitan menghubungi sang suami saat dicari penyidik KPK pada 15 November 2017 malam. Saat itu, kata Deisti, sejumlah penyidik KPK sudah berada di kediamannya, Jalan Wijaya XII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Waktu malam itu datang, saya disuruh ke bawah untuk tanda tangan surat kuasa dari keluarga untuk pak Fredrich. Nah di situ baru dikasih tahu, mereka mencari pak Novanto," ujar Deisti.

Saat malam itu, kata Deisti, suaminya sudah tak berada di rumah. Dia juga mengklaim saat itu tak mengetahui keberadaan suaminya.

Awalnya, Deisti menyangka suaminya saat itu ada di rumah. Namun, saat penyidik KPK datang yang terlihat hanya Fredrich.

"(Novanto) ke luar, pergi, saya juga enggak ketemu, sorenya saya hanya dengar ada pengawal saja. Suami saya enggak nungguin saya. Pas orang rumah bilang ada KPK saya pikir ada beliau, enggak taunya cuma ada pengacaranya," ucap dia.

Mengetahui Novanto tak ada di rumah saat penyidik KPK menyatroni dan menggeledah rumahnya, Deisti kemudian berusaha menghubungi suaminya. Saat itu, kata Deisti panggilan telepon, tak direspon suaminya.

Tak patah arang, Deisti mengklaim terus berusaha menghubungi suaminya hingga pukul 01.30 WIB, 16 November 2017.‎ Namun, sayangnya telepon dari sang istri tak direspon oleh Novanto.

Karena tak menemukan Novanto, kata Deisti, penyidik KPK kemudian meninggalkan kediamannya.‎ Deisti mengklaim suaminya juga tak ada berusaha untuk menghubungi dirinya di tengah pencarian penyidik KPK.

"Kadang-kadang mati, kadang-kadang nyambung, tapi lebih banyak nyambungnya. Cuma pas itu saya telepon di depan penyidik enggak nyambung, mati," kata dia.

‎Menurut Deisti, suaminya baru mengabarkan  melalui sambungan telepon sekitar pukul 14.30 WIB, Kamis 16 November 2017. Saat itu, klaim Deisti, suaminya akan ‎menyerahkan diri ke KPK.

"Bapak yang nelepon bilang bahwa saya akan datang ke KPK, bersama ketua DPD 1 Golkar. (Setnov menyampaikan) kamu dan anak-anak tolong tenang, tabah, menenangkan kita, hubungi anak-anak," tutur Deisti.

Namun dalam perbincangan singkat itu, kata Deisti, suaminya tak memberitahukan keberadanya. Novanto saat itu diketahui masih dalam pencarian penyidik KPK untuk diperiksa selaku tersangka korupsi proyek pengadaan e-KTP. Pasca komunkasi singkat melalui sambungan telepon itu, klaim Deisti, dirinya tak mengenaui keberadaan suaminya.

Belakangan, kata Deisti, dirinya mendapat kabar dari Fredrich jika kendaraan yang ditumpangi suaminya mengalami kecelakaan sekitar pukul 19.30 WIB. Kepada Deisti, Fredrich memintanya ‎untuk datang ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

Menurut Deisti dirinya sampai di rumah sakit tempat suaminya dirawat itu sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu, kata Deisti, suaminya sudah menjalani perawatan di kamar VIP 323.

"Saya tanya dia (Fredrich) bilang enggak tahu, karena sedang di perjalanan. Dia belum liat bapak, jadi saya disuruh ke RS aja, Permata Hijau," tandas Deisti.

KEYWORD :

Setya Novanto Deisti Astiani Tagor




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :