Uni Eropa
Luksemburg – Uni Eropa (UE) gagal menyepakati sanksi baru untuk Iran dalam pertemuan yang digelar Senin (16/4) kemarin, di tengah oposisi Italia dalam persoalan tersebut.
Dilansir dari Memo, ada nada ketakutan untuk menghukum Teheran atas program nuklirnya, serta tak ada jaminan hukuman tersebut dapat menghentikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meninggalkan kesepakatan nuklir terpisah.
Berbicara di sela-sela diskusi para menteri luar negeri Uni Eropa, beberapa diplomat mengatakan kemungkinan besar UE tidak akan membuat tenggat waktu terkait hal tersebut, seperti yang dilakukan AS hingga 12 Mei mendatang.
Sebelum dijatuhkan sanksi, Uni Eropa berharap Iran mau berkompromi untuk menahan ambisi nuklirnya, setidaknya dalam satu dekade ke depan. Kendati di saat bersamaan, Trump sudah ‘ngebet’ ingin nuklir Iran disudahi.
Selain soal nuklir, Prancis, Inggris, dan Jerman menyebut Iran juga bakal disanksi atas keterlibatannya dalam perang di Suriah, yang membawa nama Presiden Bashar al-Assad.
“Mungkin perjanjian nuklir itu mati di dalam air, jadi mengapa ada risiko memberanikan radikal di Iran dan merusak peluang kami untuk memenangkan kontrak di sana,” kata salah satu diplomat.
Sementara diplomat lainnya mengatakan, “kami jelas tetap akan menuju ke sana (kesepakatan), meski membutuhkan sedikit banyak waktu.”
Iran Amerika Serikat Uni Eropa Nuklir