Rabu, 27/11/2024 07:20 WIB

Militer Udara Suriah Klaim Gagalkan Semua Rudal Sekutu

Pemerintah Suriah dengan keras telah membantah tuduhan tersebut sebagai pemalsuan oleh gerilyawan dan negara Barat untuk membenarkan serangan militer terhadap Suriah.

Peluncuran rudal jelajah Kalibr yang menargetkan teroris di Suriah (Foto: Vadim Savitskii / Sputnik)

Damaskus - Militer pertahanan udara Suriah dikabarkan telah mencegat semua rudal yang disemburkan dari pangkalan udara di Provinsi Homs, Suriah Tengah. Namun belum diketahui negara mana yang melancarkan serangan tersebut.

Kantor berita Suriah, SANA menyampaikan, rudal tersebut ditujukan ke Pangkalan Udara Shayrat di Homs. Namun dikabarkan, pangkalan udara yang sama diserang oleh rudal AS pada April 2017 sehubungan dengan dugaan penggunaan senjata kimia oleh militer Suriah di Provinsi Idlib pada tahun yang sama.

Belum ada negara yang mengakui serangan itu. Para pejabat AS belum lama ini mengatakan Washington "tidak merencanakan serangan militer lain terhadap Suriah setelah serangan pada Sabtu".

Serangan paling akhir itu dilancarkan setelah serangan udara yang dilancarkan pada Sabtu pagi oleh militer AS, Prancis dan Inggris terhadap sasaran militer di Ibu Kota Suriah, Damaskus, dan Homs.

Pemerintah Suriah dengan keras telah membantah tuduhan tersebut sebagai pemalsuan oleh gerilyawan dan negara Barat untuk membenarkan serangan militer terhadap Suriah.

Sebelum serangan pimpinan AS, pesawat tempur Israel telah menembakkan rudal ke Pangkalan Udara T-4 di pinggir timur Homs pada 9 April, dan menewaskan 14 prajurit, termasuk petempur Iran.

Pada Sabtu (14/4), Prague Castle, atas nama Presiden Ceko Milos Zeman, mengutuk serangan udara pimpinan AS terhadap Suriah.

Juru Bicara Presiden Ceko Jiri Ovcacek secara resmi mengumumkan, "Penyelesaian militer bagi situasi di Suriah mesti menjadi pilihan terakhir," ujarnya.

Ia juga mengatakan kepada wartawan bahwa terlalu banyak spekulasi mengenai topik perang "panas" dan organisasi non-pemerintah yang mendukung perang itu. (Ant/Xinhua)

KEYWORD :

Krisis Suriah Prancis Serangan Kimia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :