Marlen Sitompul | Selasa, 17/04/2018 16:24 WIB
Presiden Jokowi dan Ketum PKB Cak Imin
Jakarta - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) mengapresiasi keunggulan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pada Pilpres 2019.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira mengatakan, Cak Imin serta sejumlah relawan memiliki kesiapan dan semangat yang cukup luar biasa dalam menghadapi
Pilpres 2019 nanti.
"Kita sangat senang dengan Cak Imin memiliki semangat," kata Andreas, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/4).
Hal itu menanggapi potensi Cak Imin untuk maju menghadapi arena
Pilpres 2019. Dimana, berdasarkan hasil survei yang dirilis Media Survei Nasional (Median), pasangan Jokowi-Cak Imin sebagai kandidat Capres dan
Cawapres terkuat untuk menghadapi
Pilpres 2019.
Kata Andreas, hasil sejumlah lembaga survei tersebut akan dijadikan sebagai acuan partai koalisi untuk menentukan
Cawapres yang akan mendampingi
Presiden Jokowi pada Pilpres nanti.
"Itu bisa jadi referensi, tapi nanti ada survei sendiri," katanya.
Meski demikian, kata Andreas, internal partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu telah melakukan survei terkait
Cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Namun, hasil survei itu hanya untuk internal PDIP.
"Sudah ada (hasil survei), tapi kita tidak pakai untuk publikasi. Itu hanya konsumsi untuk pengambilan keputusan," terangnya.
Diketahui, Direktur Riset MEDIAN, Sudarto mengatakan, berdasarkan elektabilitas skenario tiga pasangan kandidat Capres dan
Cawapres pada
Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Cak Imin memiliki elektabilitas tertinggi.
Dimana, Jokowi-Cak Imin memperoleh elektabilitas tertinggi sebesar 41,3 persen, Jokowi-Hari Tanoesudibjo 40,2 persen, Jokowi-Wiranto 39,0 persen, Jokowi Chairul Tanjung 38,7 persen, dan Jokowi-Zulkifli Hasan 38,1 persen.
"Pasangan yang paling tinggi didukung adalah Jokowi-
Muhaimin Iskandar. Jadi kesimpulannya adalah elektabilitas Jokowi akan lebih tinggi jika dipasangkan dengan
Muhaimin Iskandar," kata Sudarto, dengan tema "Siapa Layak jadi Lawan atau Pasangan Jokowi?", di Kawasan Cikini, Jakarta, Senin (16/4).
Survei tersebut dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018. Populasi survei seluruh warga yang memiliki hak pilih. Target sampel 1.200 responden, dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi Provinsi dan gender. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.
KEYWORD :
Pilpres 2019 Presiden Jokowi Cawapres Muhaimin Iskandar