Prabowo Subianto
Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai sudah waktunya untuk realistis dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang. Dimana, Prabowo disarankan lebih baik menjadi king maker.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, kepada Jurnas.com, Rabu (18/4). Menurutnya, jika Prabowo memaksakan untuk maju, maka besar kemungkinan bakal kembali tumbang melawan Jokowi."Maju tapi kalah, enggak apa-apa, kalau Prabowo berdagang di situ, dan kalau Prabowo maju maka otomatis juga mengangkat elektabilitas Gerindra. Kalau Prabowo head to head sama Jokowi, itu artinya sama saja Prabowo kembali memberikan tiket gratis kepada Jokowi kembali menjadi presiden dua periode," kata Pangi.Untuk diketahui, Prabowo pernah berhasil meracik pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies-Sandi yang kemudian menjadi pemenang di Pilkada DKI. Maka, Prabowo sebenarnya lebih piawai atau ahli dalam memilih calon pemimpin dan mengantarkannya pada kemenangan ketimbang maju sebagai kontestan di pilpres.Baca juga :
Dasco Instruksikan Seluruh Relawan dan Kader Gerindra Menangkan De Gadjah di Pilkada Bali
"Ada konsekuensi logis yang perlu dipertimbangkan kembali sebelum maju sebagai capres seperti amunisi politik, pilkada serentak Juni 2017, kepala daerah diusung Gerindra menjadi faktor determinan menentukan, Prabowo bisa memberikan kejutan untuk meruntuhkan skenario ‘geng’ Jokowi," demikian Pangi.
Dasco Instruksikan Seluruh Relawan dan Kader Gerindra Menangkan De Gadjah di Pilkada Bali
Pilpres 2019 Gatot Nurmantyo Prabowo Subianto Gerindra