Minggu, 24/11/2024 02:21 WIB

AS Ancam Hukum Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memperingatkan Iran agar tidak memulai kembali program nuklirnya,

donald trump

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memperingatkan Iran agar tidak memulai kembali program nuklirnya, bahkan mengancam akan membuat "masalah besar" jika itu terjadi.

Hal itu disampaikan saat kunjungan kenegaraan resmi ke Perancis menemui Presiden Emmanuel Macron, Rabu (24/04). Keduanya membahas beberapa masalah selama pertemuan di Gedung Oval Gedung Putih, Lawn Selatan dan Ruang Kabinet.

Mengakui beberapa perbedaan pada kesepakatan nuklir 2015, Trump mengatakan Amerika Serikat dan Prancis telah sepakat Iran harus mengakhiri dukungannya terhadap "terorisme". Pasalnya selama ini menurut Trump "tidak peduli ke mana Anda pergi di Timur Tengah, Anda melihat sidik jari Iran."

"Kami tidak akan membiarkan hal-hal tertentu terjadi lagi," kata Trump.

"Jika mereka memulai kembali, mereka akan memiliki masalah besar - lebih besar dari yang pernah mereka alami sebelumnya," tambahnya.

Senada dengan Trump, Macron mengatakan "itu bukan misteri" Trump memiliki pandangan yang berbeda tentang kesepakatan itu, dan mencatat itu keputusannya apakah akan menjaga Amerika Serikat dalam perjanjian itu.

"Kami, oleh karena itu, berharap mulai sekarang untuk bekerja pada kesepakatan baru dengan Iran," kata Macron.

"Perancis tidak naif ketika datang ke Iran, tetapi kami juga memiliki banyak rasa hormat kepada rakyat Iran."

Ketika ditanya apakah dia berubah pikiran untuk menjaga kesepakatan aslinya, Macron mengatakan belum tentu.

"Saya tidak mengatakan kita pindah dari satu kesepakatan ke yang lain," katanya. "Kita bisa menambahkannya."

Trump telah berulang kali mengkritik kesepakatan itu dan mengancam akan menarik Amerika Serikat dari perjanjian jika apa yang dilihatnya sebagai masalah tidak ditetapkan pada 12 Mei.

"Kami bisa membuat kesepakatan bagus atau kesepakatan yang masuk akal. Kesepakatan Iran adalah kesepakatan yang buruk," katanya di Kantor Oval.

"Kami membayar $ 150 miliar. Kami memberikan $ 1,8 miliar dalam bentuk tunai. Itu uang tunai sebenarnya, barel uang tunai. Ini gila. Ini konyol. Itu seharusnya tidak pernah dibuat. Tapi kami akan membicarakannya."

Macron menambahkan bahwa kesepakatan itu adalah bagian dari gambaran lebih luas tentang keamanan nasional dan Timur Tengah.

"Kami memiliki situasi Suriah, kami memiliki pemilihan yang akan datang di Irak, dan kami memiliki stabilitas untuk melestarikan sekutu-sekutu kami di kawasan itu. Dan apa yang kami ingin lakukan adalah menahan kehadiran Iran di kawasan itu," katanya.

KEYWORD :

Trump Amerika Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :