Sabtu, 23/11/2024 11:07 WIB

Hasil Survei: Elektabilititas ASYIK Unggul di Pilkada Jabar

Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub dan Cawagub) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (ASYIK) masih unggul dibanding tiga kandidat lainnya.

Ilustrasi Pilkada 2018

Jakarta - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub dan Cawagub) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (ASYIK) masih unggul dibanding tiga kandidat lainnya.

Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Indonesia Develoment Monitoring (IDM) terhadap empat kandidat pasangan calon yang akan bertarung Pilgub Jabar 2018.

Keempat kandidat yang akan bertarung, yaitu Ridwal Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung koalisi empat partai politik, yaitu Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kemudian pasalon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Golongan Karya (Golkar). Sementara Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Dan terakhir adalah pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tanpa koalisi yakni Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan.

Dari hasil survei IDM, yang dibagi menjadi tiga kategori pemilih yakni dari Pantura, Periangan dan Pamayon, paslon Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (ASYIK) jauh mengungguli kandidat-kandidat lainnya.

Tingkat elektabilitas Asyik di Pantura, mencapai 31 persen. Dimana, saat responden diberikan pertanyaan siapa yang akan dipilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, 31,2 responden memilih pasangan Asyik, sementara pasangan Dua DM hanya meraih 26,3 persen, disusul Hasanah 20,7 persen, Rindu 11,3 persen dan warga yang tidak memilih 10,5 persen.

Untuk daerah Periangan, dengan pertanyaan yang sama, hasilnya Asyik meraih 35,6 persen, Rindu 25,3 persen, Hasanah 10,7 persen, Dua DM 16,3 persen dan tidak memilih 5,8 persen.

Perolehan suara telak ke Asyik juga terjadi di Pamayon, paslon ini meraih suara responden 33,3 persen, disusul Dua DM 21,6 persen, Hasanah 19,4 persen, Rindu 17,6 persen dan tidak memilih 8,1 persen.

"Hasil ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, pasangan ASYIK dianggap respentatif dari orang "priangan-cirebonan". Basic Sudrajat sebagai orang Sumedang dan Syaiku dari Cirebon menjadi faktor utama pilihan responden," ujar Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi, Selasa (24/4).

Sementara itu, Sumedang kata dia, dalam pandangan responden merupakan “trah” terakhir dari kerajaan Sunda, sehingga ketika responden ditanya siapa orang `sunda asli` maka responden merujuk kepada Sudrajat.

"Syaiku yang berasal dari Cirebon juga turut mendongrak pilihan responden karena dalam pandangan responden syiar Islam di Jawa Barat berasal dari Cirebon," tandasnya.

Kedua kata dia lagi, latarbelakang profersi juga menjadi rujukan responden. Dimana Sudrajat yang berasal dari Militer dan Syaiku yang berasal dari Birokrat dianggap sebagai pasangan yang ideal untuk memimpin Jawa Barat.

Dengan latarbelakang tersebut responden menilai pasangan ASYIK dianggap mampu untuk mewujudkan harapan masyarakat yaitu terbukanya lapangan kerja, kemudahan usaha serta pengendalian terhadap harga-harga kebutuhan pokok.

Dalam kacamata responden, dengan latarbelakang militer Sudrajat dianggap mampu untuk menjaga stabilitas dan keamanan sehingga ada jaminan akan adanya investor yang masuk dan tak adanya gangguan bagi masyarakat yang ingin berusaha mandiri.

"Ketiga, mesin partai. Setelah 10 tahun PKS memimpin di Jawa Barat, mesin partai ini benar-benar telah teruji dan cukup mengakar, terutama di teritori Pamayon. Kemampuan PKS dalam memaksimalkan kerja-kerja kader-kadernya sangat sulit ditandingi oleh partai-partai lain," ujarnya.

Diketahui, survei ini IDM melibatkan 2.178 responden dari Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Barat pada Pilkada Juni 2018 sebanyak 31.708.330 pemilih yang tersebar di 18 kabupaten dan 9 kota di Jawa Barat.

Dari total DPT Jawa Barat ditentukan sample sebagai responden dengan mengunakan Metode Multistage Random Sampling dengan Margin of Error sebesar -/+ 2.1% dengan Tingkat Kepercayaan Survei 95%.

Responden dibagi tiga kelompok teritorial, yakni PANTURA (Bekas Keresiden Cirebonan) meliputi Kab. Cirebon, Kota Cirebon dan Kab. Indramayu, Kab, Majalengka dan Kab. Kuningan. Dengan jumlah responden sebesar 21,3%.

PERIANGAN meliputi Kab. Sumedang, Kab. Subang, Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Cimahi, Kab. Cianjur, Kab. Sukabumi, Kota Sukabumi, Kab. Purwakarta, Kab. Karawang, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis dan Kab. Pangandaran. Dengan jumlah responden sebesar 51.8%.

PAMALAYON (Kota/Kab Penyangga DKI) meliputi Kota Bogor, Kab. Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kab. Bekasi. Dengan jumlah responden sebesar 26,9%. Survei dilaksanakan mulai tanggal 2 - 15 April 2018.

KEYWORD :

Pilkada 2018 Pilgub Jabar Hasil Survei




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :