Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)
Tehran - Presiden Iran, Hassan Rouhani menuduh Amerika Serikat (AS) dan Perancis bertindak secara sepihak setelah mengumumkan rencana membentuk kembali perjanjian nuklir yang ditandatangani antara Iran dan kekuatan dunia pada 2015.
Rouhani mempertanyakan pernyataan Emmanuel Macron, bersama rekannya, Donald Trump, mengenai format kesepakatan nuklir baru yang baru-baru ini diumumkan.
"Anda (Trump), bersama dengan pemimpin dari beberapa negara Eropa, memutuskan untuk mencapai kesepakatan di antara tujuh pihak. Siapa yang mengizinkan Anda melakukan itu?" tanya Rouhani dikutip dari Press TV Iran.
"Saya telah berbicara dengan Macron beberapa kali melalui telepon, dan satu kali secara pribadi. Saya telah mengatakan padanya secara eksplisit bahwa kami tidak akan menambahkan apa pun pada kesepakatan itu atau menghapus apa pun darinya, bahkan satu kalimat. Kesepakatan nuklir adalah kesepakatan nuklir," tegas Rouhani.
Mengacu pada presiden AS, taipan properti yang menjabat sebagai presiden pada Januari tahun lalu, seseorang tanpa "latar belakang politik, hukum dan perjanjian internasional, Rouhani mengatakan, "Donald Trump mengatakan kesepakatan ini paling buruk. Nah, jika itu adalah kesepakatan yang paling buruk, lalu mengapa pemerintah AS menandatanganinya?
"Bagaimana seorang pedagang, konstruktor bangunan, konstruktor menara membuat penilaian tentang urusan internasional?" sambungnya dikutip dari Al Jazeera, Kamis (26/4).
Kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), meringankan sanksi terhadap Iran sebagai imbalan Negeri Para Mullah tersebut mengurangi senjata nuklirnya. Mereka di antanya yang meneken kesepakan tersebut adalah, AS, Iran, Prancis, Rusia, Jerman, Cina, Inggris, dan Uni Eropa.
Rouhani berulang kali memperingatkan, "konsekuensi berat" jika kesepakatan itu dibubarkan. Awal bulan ini, pejabat senior Iran memperingatkan bahwa negara itu bisa memproduksi uraniumnya hingga 20 persen dengan, jika AS menarik diri dari perjanjian nuklir.
KEYWORD :Iran Amerika Serikat Rouhani Uni Eropa