Moon Jae In dan Kim Jong-un (Foto: Kapamilya)
Seoul - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Korea Utara dan Korea Selatan menjadi momentum bersejarah yang akan terukir dalam beberapa jam mendatang. Kedatangan Pemimpin Korut Kim Jong-un, menjadi yang pertama kalinya, sejak kedua negara berperang 65 tahun lalu.
Ada banyak hal yang dipertaruhkan dalam pertemuan tersebut. Kim, konon akan menepati janjinya untuk menutup fasilitas pengujian nuklir, serta bertekad mengakhiri program rudal yang membuat Amerika berang.
Namun beberapa hari sebelumnya, ilmuwan China berceloteh bahwa fasilitas nuklir Korut sebenarnya sudah tak berfungsi lagi. Hal itu dikarenakan gempa telah mengubur fasilitas nuklir Korut yang tersembunyi di bawah pegunungan.
Akan tetapi, dilansir dari CBS, citra satelit terbaru AS menemukan aktivitas yang sedang berlangsung. Beberapa ahli menyatakan situs tersebut masih beroperasi hingga sekarang.
"Saya pikir kami perlu benar-benar memeriksa kembali apa yang dikatakannya (AS, Red)," kata seorang pensiunan Lt. General Korea Selatan Il Young-Yoon di Bum Chun.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
"Apakah dia benar-benar bermaksud menyerahkan semua ini?" imbuhnya.
Seperti diketahui, Perang Korea memecah ribuan keluarga ketika pertempuran tersebut berhenti pada 1953. Il Young Yoon berharap KTT dapat mempersatukannya dengan sang kakak, yang terjebak di sisi utara perbatasan selama 68 tahun.
"Aku bahkan tidak tahu apakah dia masih hidup atau mati. Aku ingin melihatnya sebelum aku mati," tuturnya.
KEYWORD :Korea Selatan Korut Nuklir KTT