Sabtu, 23/11/2024 14:50 WIB

Pilpres 2019, Jokowi Sasaran Tembak Kampanye Negatif

Presiden Jokowi akan menjadi sasaran tembak kampanye negatif pada kontestasi Pilpres 2019 mendatang. Sebagai calon incumbent, Jokowi menjadi sasaran empuk kampanye negatif para lawan politiknya.

Presiden Jokowi

Jakarta - Presiden Jokowi akan menjadi sasaran tembak kampanye negatif pada kontestasi Pilpres 2019 mendatang. Sebagai calon incumbent, Jokowi menjadi sasaran empuk kampanye negatif para lawan politiknya.

Demikian disampaikan Dosen Komunikasi Politik Universitas Bunda Mulia, Silvanus Alvin, melalui rilisnya kepada wartawan, Jakarta, Jumat (27/4). Menurutnya, panasnya persaingan jelang Pemilu 2019 sudah mulai terasa, terutama dari arena pertarungan Pilpres.

"Dalam situasi politik tersebut, ada sebuah ‘tamu’ yang selalu datang meski kehadirannya tidak diundang, yakni kampanye negatif. Saya memastikan proses Pilpres mendatang akan dihiasi dengan kampanye negatif," kata Alvin.

Dalam ranah komunikasi politik, kata Alvin, kampanye negatif sering digunakan untuk mengerdilkan reputasi maupun kapabilitas lawan politik, dengan cara mengekploitasi kelemahan-kelemahannya.

"Berbagai penelitian memang sudah membuktikan bahwa pesan miring yang terkandung dalam kampanye negatif lebih memberikan stimuli di telinga masyarakat. Memang kadang ada sisi dalam diri manusia yang lebih tertarik mendengar kejelekan orang lain daripada keberhasilan orang tersebut," terangnya.

Nah, kata Alvin, siapakah kandidat yang nantinya akan paling banyak mendapat serangan kampanye negatif? Tentu saja calon petahana atau incumbent, yakni Presiden Jokowi.

"Kampanye negatif akan dipakai dengan maksud menggagalkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu agar tidak memimpin dua periode. Seringkali kampanye negatif di periode sekarang ini berkedok kritik pada pemerintah," tegasnya.

Meski proses kampanye resmi belum dibuka oleh KPU selaku penyelenggara, lanjut Alvin, kampanye negatif kini mulai menggeliat dan menyasar Jokowi. Contohnya adalah #2019GantiPresiden. Pertama kali tagar tersebut diviralkan oleh politikus PKS Mardani Ali Sera.

"Memang tidak ada yang salah dengan hal tersebut, karena merupakan bagian strategi komunikasi politik. Hal ini akan jadi masalah bila ada seorang politisi atau kelompok masyarakat berusaha melakukan kudeta atau gerakan bersenjata," katanya.

Contoh lainnya adalah seruan-seruan yang tergolong kampanye negatif oleh sesepuh dari PAN Amien Rais. Bulan lalu, ia melontarkan kritik pedas terkait pembagian sertifikat tanah yang dilakukan Jokowi sebagai pengibulan belaka.

"Kemudian, seruan terbaru adalah dirinya menyebut program Nawacita sebagai Nawasengsara," tegas  pakar Lulusan Master of Arts dari University of Leicester itu.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Presiden Jokowi Kampanye Negatif




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :