Direktur Central Intelligence Agency (CIA), Mike Pompeo (Foto: via Financial Tribune)
Riyadh - Arab Saudi menjadi negara pertama yang menandai lawatan perdana Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang baru dilantik, Mike Pompeo. Ini merupakan salah satu upaya AS mengumpulkan dukungan negara Timur Tengah untuk memberi sanksi terhadap Iran.
"Kami mendesak negara-negara di seluruh dunia setuju untuk memberikan sanksi terhadap siapapun yang terkait program rudal Iran," kata penasihat kebijakan senior AS Brian Hook dilansir dari Reuters.
Hook mengingatkan, satu buah rudal balistik sudah ditembakkan Iran ke Saudi beberapa waktu lalu lewat Yaman. Dan korbannya adalah seorang warga Saudi.
"Rudal-rudal Iran memperpanjang perang dan penderitaan di Timur Tengah. Mereka mengancam keamanan dan kepentingan ekonomi kami, terutama Arab Saudi dan Israel," imbuh Hook.
Kedatangan Pompeo yang baru dilantik dua hari lalu itu, kata Hook, juga dalam rangka membahas kesepakatan 2015, yang berisi pembatasan atas program nuklir Iran, dengan imbalan mencabut sanksi ekonomi.
AS diprediksi akan keluar dari perjanjian ini, seraya mendorong kembali pemberlakuan sanksi ekonomi tersebut, kendati di saat bersamaan negara-negara Eropa, seperti Inggris, Prancis, dan Jerman setuju untuk melanjutkannya.
"Belum ada keputusan (terkait perjanjian). Tim sedang bekerja, dan akan kami sampaikan kepada presiden," ujar Pompeo saat melakukan konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Saudi, Adel Al-Jubeir di Riyadh pada Sabtu (28/4) kemarin.
Iran Arab Saudi Amerika Serikat