Minggu, 24/11/2024 03:27 WIB

Qatar Kepergok Gelontorkan Jutaan Dolar untuk Teroris

Jumlahnya bervariasi dari USD5 juta atau sekira Rp69,4 miliar hingga USD50 juta atau sekira Rp693,9 miliar untuk pejabat Iran, Irak dan pemimpin paramiliter.

Komandan pasukan Al Quds, Qassem Soleimani (Foto: AP)

Riyadh - Pesan audio dan teks yang diperoleh oleh Washington Post mengungkapkan jutaan dolar yang dialokasikan kepada pemimpin Korps Garda Revolusi Islam Iran, Qassem Soleimani untuk membebaskan 25 anggota dari keluarga yang berkuasa dari para penculik Irak tahun lalu.

Seperti diketahui, Doha secara konsisten membantah, membiayai organisasi teroris, tetapi pesan itu secara jelas mengungkapkan diplomat senior Qatar hadir menandatangani kesepakatan tersebut.

Jumlahnya bervariasi dari USD5 juta atau sekira Rp69,4 miliar hingga USD50 juta atau sekira Rp693,9 miliar untuk pejabat Iran, Irak dan pemimpin paramiliter. Sementara USD25 juta atau sekira Rp346,9 miliar dialokasikan untuk bos Kata`ib Hezbollah dan USD50 juta atau sekira Rp693,9 miliar untuk "Qassem," yang merujuk pada Soleimani, diyakini menjadi mediator kunci dalam kesepakatan penyanderaan.

Surat kabar tersebut menyebutkan bahwa pesan yang diretas tersebut mengungkapkan bahwa ada rencana biaya tamhana USD150 juta tunai atau sekira 2 triliun untuk individu dan kelompok yang bertindak sebagai perantara, meskipun mereka sudah lama dianggap oleh pejabat AS sebagai sponsor terorisme internasional.

Ini termasuk, selain Korps Garda Revolusi Islam Iran dan Kata`ib Hizbullah, kelompok paramiliter Irak yang terkait dengan banyak serangan mematikan terhadap pasukan Amerika selama Perang Irak, serta milisi Hizbullah Lebanon dan setidaknya dua kelompok oposisi Suriah, termasuk Nusra Front, faksi pemberontak Sunni yang terkenal terkait dengan al-Qaeda.

Surat kabar itu mengatakan bahwa jumlah total yang diminta untuk mengembalikan para sandera tersebut sebanyak USD1 miliar atau sekira Rp13,8 triliun.

"Suriah, Hizbullah-Lebanon, Kata`ib Hizbullah, Irak  semua menginginkan uang, dan ini adalah kesempatan mereka," kata duta besar Qatar untuk Irak dan ketua negosiator dalam urusan penyanderaan, Zayed bin al-Khayareen menulis dalam pesan tersebut.

"Mereka semua adalah pencuri," sambungnya.

"Anda akan mendapatkan uang Anda setelah kami menyelamatkan orang-orang kami," tulis Khayareen dalam pesan teks April 2017, menceritakan kembali percakapannya dengan seorang pejabat tinggi Kata`ib Hizbullah.

Menurut Washington Post, pertukaran teks adalah bagian dari kumpulan komunikasi pribadi tentang cobaan penyanderaan yang diam-diam direkam oleh pemerintah asing dan diberikan kepadanya. Komunikasi yang dicegat juga termasuk percakapan ponsel dan pesan-pesan voicemail. (alrabiya)

KEYWORD :

Arab Saudi Qatar Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :