Menlu AS bertemu Kim Jong un
Jakarta - Tiga warga negara Amerika Serikat yang ditahan di Korea Utara telah dipindahkan dari kampung kerja paksa di negara itu ke lokasi yang dirahasiakan di Pyongyang.
Choi Sung-ryong, perwakilan dari Family Assembly kelompok yang Diculik ke Korea Utara, mengatakan Kim Dong Chul, Kim Sang Duk, juga dikenal sebagai Tony Kim, dan Kim Hak-song telah dipindahkan dari lembaga pemasyarakatan.
Laporan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS yang baru diangkat, Mike Pompeo, kemudian direktur CIA, secara pribadi bertemu dengan Kim Jong Un di Pyongyang.
Selama kunjungan itu, Pompeo mengangkat masalah tahanan AS.
Choi mengatakan dia mengkonfirmasi berita tentang transfer dengan sumber di Korea Utara.
Aktivis di Korea Selatan seperti Choi dapat mengakses informasi dari Utara melalui jaringan para pembangkang yang secara diam-diam bekerja di negara itu dan di sepanjang perbatasan China-Korea Utara.
"Hari ini saya berbicara dengan seorang sumber di Korea Utara melalui telepon," kata Choi.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
"Kantor atasan Korea Utara pada awal April memerintahkan pembebasan Kim Dong Chul, Kim Sang Duk, dan Kim Hak-song, dan sejak itu mereka telah pulih di sebuah hotel di luar Pyongyang, di mana mereka juga dididik," tambahnya.
Choi juga mengatakan mereka berada dalam program di mana mereka terlibat dalam pariwisata Korea Utara.
Choi juga menyatakan bahwa ia sadar Amerika Serikat dan Korea Utara sedang bernegosiasi untuk pembebasan para tahanan.
Kim Hak-song dan Kim Sang Duk bekerja di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang. Kim Dong Chul, presiden perusahaan yang terlibat dalam perdagangan internasional dan layanan hotel, dijatuhi hukuman 10 tahun atas tuduhan spionase.
Analis Korea Selatan, Shin Beom-chul, mengatakan Korut kemungkinan mempersiapkan para tahanan untuk dibebaskan setelah pertemuan puncak antara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump.
"Korut kemungkinan akan menuntut pencabutan sanksi sebagai balasannya," kata Shin.
KEYWORD :Amerika Korea Utara Pompeo