Sabtu, 23/11/2024 18:43 WIB

Pendidikan Jarak Jauh Tekan Biaya Kuliah hingga 50 Persen

PJJ, kata Nasir, juga meminimalkan penggunaan gedung dan fasilitas kampus yang selama ini membuat biaya kuliah cenderung mahal.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Universitas Padjajaran

Bandung – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan bahwa sistem pendidikan jarak jauh (PJJ), yang dilaksanakan secara daring (online-red) dapat menekan biaya kuliah.

Pasalnya, dengan PJJ, mahasiswa tidak perlu lagi datang ke kampus untuk mengikuti proses belajar-mengajar. PJJ, kata Nasir, juga meminimalkan penggunaan gedung dan fasilitas kampus yang selama ini membuat biaya kuliah cenderung mahal.

“Kalau kuliah sekarang kan membutuhkan tempat dan dosen. Biayanya pasti mahal. Jika berubah menjadi PJJ, cost-nya bisa ditekan sampai 50 persen,” kata Menristekdikti di sela-sela peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018, pada Rabu (2/5) di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.

“Katakanlah SPP sekarang Rp5 juta, nanti bisa jadi Rp2,5 juta. Atau yang SPP Rp2,5 juta bisa jadi Rp1,5 juta. Ini bisa memudahkan rakyat Indonesia menjangkau perguruan tinggi dengan mutu yang lebih baik,” sambungnya.

Menteri Nasir menambahkan, PJJ menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) Indonesia. Seperti diketahui, hingga saat ini APK Indonesia baru berada di angka 31,5 persen.

Dengan PJJ, maka perkuliahan ke depan dapat dilakukan secara classroomless, namun tetap dengan menjaga mutu pendidikan. Bila sistem ini berjalan baik, dia menargetkan pada dua hingga tiga tahun ke depan, APK Indonesia bisa mencapai 40 persen.

“Jadi misalnya Unpad ini punya kuliah face to face di Unpad. Kemungkinan ke depan Unpad bisa membuat perkuliahan jarak jauh. Mahasiswanya tidak lagi harus ada di Bandung. Kuliahnya di Bandung, tapi mahasiswa di seluruh Indonesia,” kata Nasir.

Sementara Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad mengatakan pihaknya sudah menerapkan PJJ di jenjang pasca sarjana, untuk Program Studi Inovasi Regional dan Program Studi Kebijakan Publik.

Menurutnya, ada dua alasan Unpad menerapkan sistem tersebut di jenjang pasca sarjana, alih-alih program sarjana. Pertama, ujar Tri, PJJ dapat meningkatkan kapasitas para dosen. Karena di perguruan tinggi, jumlah dosen yang bergerak di bidang akademik lebih tinggi.

“Kedua PJJ yang diikuti para birokrat punya relevansi kuat. Sehingga penjaminan mutu di pasca sarjana lebih clear. Di samping itu, kalau birokrat daerah, pemprov atau pemkab yang sekolah, case-nya langsung riset-riset yang berkaitan dengan masalahnya,” tutur Tri.

KEYWORD :

Pendidikan Hardiknas Kuliah Jarak Jauh Kemristekdikti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :