Sabtu, 23/11/2024 21:25 WIB

JNIB Desak Benahi Pendidikan Nasional

Sebaliknya di pedalaman yang sampai hari ini belum menikmati pendidikan secara kuantitas maupun kualitas.

Ilustrasi guru (Foto: Antara)

Jakarta- Ketua Umum Jaringan Nasional Indonesia Baru (JNIB), Nachung Tajuddin mengatakan, semangat Ki  Hajar Dewantoro masih jauh dari cita-cita pendidikan di Tanah Air. Pasalnya, rata-rata yang menikmati pendidikan pada tahun 2018 masih setara Sekolah Menengah Pertama.

"Masih ada warga negara Indonesia yang belum bisa  membaca, padahal anggaran pendidikan sudah cukup mumpuni dibandingkan dengan bidang lainya," ujar Nachung.

Hal itu dikemukakan bertepatan Hari Pendidikan Nasional yang juga bersamaan dengan kelahiran Ki Hajar Dewantoro. Nachung mengajak semua para pengambil kebijakan dan warga negara melakukan introspeksi bangsa  dalam membenahi Pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan bangsa.

"Sebab pendidikan merupakan hak konstitusi warga negara, sebagaimana  Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Jangan sampai persoalan Pendidikan ini membuat masa depan bangsa tidak berkualitas," ujar Nachung.

Nachung memaparkan, faktanya wajah pendidikan nasional masih buruk. Misalnya masih ditemukan ijazah palsu, mulai dari pendidikan Paket C dan B yang sengaja dibuat pejabat negara di tingkat kabupaten untuk mendapatkan duit.

Kemudian, ujarnya lagi  digunakan menjadi calon kepala desa, calon anggota DPR dan pejabat negara lainnya. "Masih ada sejumlah perguruan tinggi bodong, sekolah tidak menggunakan standar nasional pendidikan, masih banyak anak di pedalaman tidak menikmati pendidikan," ujar Nachung.

Dikatakan Nachung lagi, di tengah sebagian besar warga perkotaan menikmati fasilitas pendidikan yang layak, justru sebaliknya di pedalaman yang sampai hari ini belum menikmati pendidikan secara kuantitas maupun kualitas.

“ Guru memiliki sertifikat di perdesaan sangat jarang.Fasilitas di perdesaan banyak yang tidak layak.   Kesenjangan fasilitas pendidikan di perkotaan dan di perdesaan perlu dikurangi. Apa lagi, beberapa guru mengajar memiliki sertifikat, namun sebagian hanya mengejar pendapatan dari pada kinerja terutama di daerah pelosok," ujar Nachung.


KEYWORD :

JNIB Nachung Tajuddin Hari Pendidikan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :