Marlen Sitompul | Kamis, 03/05/2018 11:58 WIB
Jakarta - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) kembali menggelar survei jelang pilkada di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Direktur Eksekutive LKPI, Arifin Nur Cahyono mengatakan, dari hasil survei LKPI itu menunjukkan, suara masyarakat Kalbar menginginkan pemimpin yang bisa mensejahteraan dalam hal perbaikan ekonomi.
Rata-rata resonden menuntut ketersediaan bahan-bahan pokok dengan harga yang stabli dan terjangkau. Menuntut harga bahan bakar minyak yang murah, dan fasilitas pendidikan yang baik.
Di Kalbar sendiri ada tiga calon yang akan maju dalam pertarungan
Pilkada 2018 mendatang. Ketiga pasangan calon tersebut adalah Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot, Sutarmidji-Ria Norsan, serta Milton Crosby-Boyman Harun.
Dari hasil survei Popularitas ketiga pasangan Calon Kepala Daerah Kalbar dari tingkat kesukaan secara individu calon gubernur, nama Milton Crosby-Boyman masih menempati posisi tertinggi yakni 78,1 persen. Kemudian diikuti Karolin Margareth-Gidot dengan 68,8 persen. Sementara Sutarmidji-Ria Norsan meraih 70,8 persen.
Untuk tingkat Akseptabilitas ketiga pasangan calon Kepala daerah Kalbar, Milton -Boyman juga menempati peringkat tertinggi untuk parameter akseptabilitas atau tingkat penerimaan masyarakat dibandingkan dua pasangan Calon kepala daerah lainnya.
"Tingkat akseptabilitas atau tingkat penerimaan masyarakat Kalimantan Barat terhadap Milton -Boyman sebesar 89,9 persen disusul pasangan Sutarmidji -Norsan 70,3 persen dan pasangan Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot 61,3 persen," kata Arifin, melalui rilisnya, Jakarta, Rabu (2/5).
Lanjut dia, untuk Kapabilitas dan Lompentesi sebagai kepala daerah Kalimantan Barat dari ketiga pasangan calon, lagi-lagi pasangan Milton -Boyman juga unggul.
"Milton meraih suara 90,7 persen, karena dianggap berprestasi saat memimpin Sintang. sementara pasangan Sutardmidji – Ria Norsan memiliki nilai kapabilitas dan kompentensi sebesar 72,1 persen dengan alasan tidak punya prestasi selama menjadi kepala daerah. Dan diurutan ketiga, pasangan Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot hanya mendapat suara 56,2 persen, karena sosok Karoline dianggap tidak memiliki pengalaman sama sekali sebagai kepala daerah," tandasnya.
Pada saat simulasi terbuka secara spontan tanpa memberikan nama ketiga pasangan calon kepala daerah Kalimantan Barat yang akan bertanding di Pilkada Kalimantan Barat 2018, lanjut Arifin Nur Cahyono, secara Top of Mind 1.816 responden dengan pertanyaan siapa yang akan dipilih?
Secara spontan 42,3 persen responden menjawab akan memilih pasangan Milton Crosby -Boyman Harun, dengan alasan Milton -Boyman punya track record yang lebih baik saat menjabat sebagai kepala daerah dibanding dengan dua pasangan lainnya.
"Sementara yang memilih pasangan Sutardmidji -Ria Norsan sebanyak 24,3 persen, dan pasangan Karolin -Suryadman Gidot sebanyak 17,2 persen. Kemudian yang tidak memilih dan masih belum tahu sebanyak 16,2 persen," urainya.
Pada pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner dan wawancara dengan pertanyaan yang sama, hasilnya 48,2 persen memilih nama Milton Crosby -Boyman Harun untuk menjadi Gubernur dan wakil Gubernur Kalimantan Barat.
"Mereka beralasan, pasangan ini akan memberikan rasa lebih aman, damai dan tentram di Kalimantan Barat jika terpilih dan Masyarakat menganggap, pasangan ini merupakan paslon heterogen atau nasionailis yang mengambarkan kemajukan masyarakat Kalimantan Barat," tukasnya.
Dalam survei kali ini LKPI melibatkan 1.815 responden yang diambil dari jumlah daftar pemilih tetap ( DPT) dalam Pilkada Kalbar 2018 sebanyak 3.436.127 pemilih, yang tersebar di 167 Kecamatan dan 600 Desa/Kelurahan di 14 Kab/Kota Dengan Margin Of Error Sebesar +/- 2,3 persen Pada Tingkat Kepercayaan 95 persen.
Responden dipilih secara random dengan teknik "Multistage Random Sampling" dengan pengambilan data dari 18–29 April 2018.
KEYWORD :
Pilkada 2018 Pilgub Kalbar Hasil Survei