Pada Februari, dilaporkan bahwa China telah membangun fasilitas angkatan laut dan udara di beberapa area di Spratlys (Foto: AP)
Jakarta - Filipina yakin, rudal yang baru-baru ini ditempatkan di Laut Cina Selatan, termasuk di salah satu terumbu karang yang dinyatakan pengadilan di Den Haag sebagai wilayah Filipina tak ditujukan ke Manila. Begitu kata juru bicara Presiden Rodrigo Duterte.
"Dengan hubungan dekat dan persahabatan kami yang baru-baru ini terjalin dengan China. Kami yakin bahwa rudal itu tidak ditujukan pada kami," kata Harry Roque, dikutip dari Al jazeera, Jumat (4/5).
Meski begitu, kata Roque, Filipina tetap "prihatin" tentang penempatan itu, yang disebutnya sebagai "wilayah yang diperebutkan" di Laut Cina Selatan, yang juga disebut di Filipina sebagai Laut Filipina Barat.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
The Mischief Reef, salah satu daerah tempat misil ditanam, dinyatakan pada tahun 2016 sebagai bagian dari wilayah Filipina oleh pengadilan internasional yang didukung PBB di Den Haag.
Terumbu karang ini adalah salah satu dari tujuh wilayah di Laut Cina Selatan yang direklamasi oleh China. Pada Februari, dilaporkan bahwa China telah mengubah terumbu karang tersebut menjadi benteng pulau buatan dengan beberapa fasilitas angkatan laut dan udara, termasuk landasan pacu dan landasan helikopter.
Saluran televisi CNBC mengatakan Beijing telah mengerahkan rudal-rudal jelajah anti-kapal dan rudal permukaan-ke-udara di tiga terumbu karang itu, yaitu Mischief Reef, Fiery Cross Reef, dan Subi Reef.
Mengutip laporan intelijen Amerika Serikat (AS), CNBC mengatakan instalasi rudal menandai penyebaran rudal China pertama di terumbu karang tersebut.
Terumbu karang adalah bagian dari kelompok pulau Spratlys. Setidaknya enam negara, termasuk Cina dan Filipina, memiliki klaim yang bersaing atas Spratly.
KEYWORD :China Filipina Laut Cina rudal