Trump mendapat kecaman karena dukungan pemerintahnya untuk kampanye yang dipimpin Saudi di Yaman (Foto: Reuters)
Riyadh - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengerahkan satu tim tentara Pasukan Khusus ke perbatasan Arab Saudi dan Yaman untuk membantu dan menghancurkan gudang rudal balistik yang digunakan kelompok Houthi menyerang ibukota Saudi, Riyadh.
Meneurut New York Times, pasukan operasi yang terdiri dri Baret Hijau dikirim ke perbatasan Saudi-Yaman pada Desember tahun lalu. Mereka tiba beberapa minggu setelah rudal balistik dari Yaman mengancam Riyadh.
Pasukan Khusus AS, jelas NYT, melatih pasukan Saudi untuk mengamankan perbatasan mereka, dan bekerja dengan analis intelijen Amerika untuk membantu menemukan lokasi rudal Houthi di Yaman. Selain itu, Amerika menggunakan pesawat pengintai untuk melacak senjata Houthi dan lokasi mereka meluncurkannya.
Dari keterangan NYT, pengerahan pasukan khusus tersebut merupakan eskalasi berkelanjutan perang rahasia Amerika. Selain itu, kebijakan itu bertentangan dengan klaim militer AS bahwa bantuannya kepada pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi di Yaman terbatas pada "dukungan non-tempur".
Senator Tim Kaine, seorang senator dari Partai Demokrat, menyebut misi itu sebagai "garis kabur antara kereta api dan misi dan pertempuran".
Koalisi yang dipimpin Saudi sedang memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran untuk memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional. Selam konflik sekira lebih dari 10.000 orang tewas dan dua juta orang lainnya terlantar.
Perang saudara yang beralangsung salama tiga tahun menyebabkan bencana kemanusiaan. Sekitar tujuh juta orang berada di ambang kelaparan, sementara satu juta orang diduga terinfeksi kolera.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Pemerintahan Presiden Donald Trump mendapat kecaman karena dukungannya yang berkelanjutan terhadap perang yang dipimpin Saudi di Yaman. Maret lalu, Senat memperdebatkan resolusi untuk pengakhiran dukungan AS untuk koalisi pimpinan Saudi. Sayangngnya resolusi tersebut tidak lulus.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS, menyetujui kemungkinan penjualan senjata ke Arab Saudi senilai lebih dari USD1 miliar atau sekira Rp13,9 triliun. (Al Jazeera)
KEYWORD :Amerika Serikat Arab Saudi Yaman Houthi