Kardinal Prancis Jean-Louis Tauran mengunjungi Arab Saudi pada bulan April (Foto: Reuters/Max Rossi)
Jakarta - Pemerintah Arab Saudi menandatangani perjanjian dengan Vatikan untuk membangun sebuah gereja bagi warga Kristen di negara yang berjuluk petro dollar itu.
Pada Rabu, surat kabar online Mesir, Independent mengatakan perjanjian itu ditandatangani saat kunjungan Dewan Kepausan, Jean-Louis Tauran untuk Dialog Antaragama di Vatikan, selama kunjungannya ke Kerajaan pada 26 April lalu.
Pada wawancara dengan Vatikan News, Tauran menegaskan sebuah deklarasi telah ditandatangani yang membuka jalan bagi dialog lebih lanjut, tetapi tidak menyebutkan ada pembangunan gereja di masa depan di Arab Saudi.
Pada lawatan tersebut, Tauran bertemu pejabat tingkat tinggi termasuk Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
"Selama pertemuan saya, saya sangat menekankan pada titik ini, bahwa orang Kristen dan non-Muslim dibicarakan dengan baik di sekolah. Jangan sampai ada yang dianggap warga kelas dua," kata Tauran kepada Radio Vatikan setelah kepulangannya.
Dikutip dari Tempo, sebagian besar umat Kristen di Arab Saudi adalah buruh migran dan diplomat. Sejak gereja di larang beroperasi di Arab Saudi, maka para pemeluk agama Kristen banyak beribadah di rumah-rumah mereka.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan kebijakan Vatikan, yang pada 1995, Paus John Paul meresmikan pembukaan sebuah masjid di kota Roma, Italia. Dalam pidatonya ketika itu, Paus John Paul ingin di beberapa negara Islam juga ada pengakuan kebebasan beragama yang sama.
Seperti diketahui, dibawah kepemimpinan Mohammed bin Salman, Arab Saudi mengagendakan Visi 2030.Visi ini adalah sebuah agenda reformasi yang ditujukan agar negara itu tidak lagi bergantung pada minyak sebagai pemasukan. Selain itu, untuk memperkenalkan perubahan sosial Arab Saudi.
KEYWORD :
Arab Saudi Vatikan Gereja Visi 2030