Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin IskandarKetua meresmikan JOIN di Tebet, Jakarta Selatan
Oleh: Noura Fadhilah
Pernyataan salah satu petinggi sekaligus jubir Hanura ke media yang meminta Ketum PKB yaitu Cak Imin untuk “berkaca” jika ingin jadi wapres Presiden jokowi untuk periode kedua, adalah pernyataan kedua yang keluar dari petinggi hanura yang begitu sembarangan dan tidak memiliki etika cukup dalam berkomunikasi.
Ada baiknya jika komunikasi publik hanura lebih di perhatikan agar tidak sampai menyinggung perasaan pihak lain, mengingat hanura dan PKB ada di gerbong yang sama bersama pemerintah hari ini.
Peristiwa sebelumnya, Ketum Hanura Oesman Sapta (OSO) melemparkan ejekan pada fisik Ketum PKB, dengan mengatakan Ketum PKB pendek, mungkin Ketum hanura lupa bahwa tinggi pendek manusia itu desain oleh sang pencipta, yang itu sama artinya OSO juga sedang menghina sang pencipta dengan pernyataannya pada Ketum PKB. Karena tidak ada ruang intervensi pada persoalan kelipatan kromosom-kromosom yang terjadi dalam proses pembentukan tubuh manusia di dalam rahim ibu, yang kemudian melahirkan seseorang dengan fisik pendek atau tinggi.
Bisa jadi pernyataan yang lahir dari Ketum Hanura karena kurangnya mengkaji kehidupan. Allah adalah Tuhan yang Maha Adil, dan Maha Sempurna sehingga semua yang diciptakan Allah adalah, sesempurnanya bentuk untuk setiap hasil karyanya. Dan karena Allah adalah Tuhan yang memiliki sifat Maha Adil, maka saat Allah memberi lebih pada satu sisi pasti Allah akan mengurangi di sisi yang lain, untuk diberikan pada makhluk-Nya yang lain. Saat Allah mengurangi tinggi badan Ketum PKB namun melebihkan pada kemampuan berpikir dan kapasitas otak Ketum PKB, itu juga bentuk dari keadilan Tuhan.
Saya bisa pastikan bahwa dalam persoalan kemampuan berpikir dan kapasitas otak, Cak Imin pasti jauh lebih tinggi dari pada kapasitas otak dan kemampuan berpikir OSO yang ukuran fisiknya lebih tinggi dari Ketum PKB, karna itu bagian dari bentuk keadilan Tuhan pada setiap mahluk ciptaannya.
Kembali pada persoalan deklarasi relawan Join, entah apa yang membuat petinggi hanura merasa begitu terganggu dengan hal tersebut. Apa kah kehadiran relawan Join itu begitu menggangu eksistensi hanura, yang juga menginginkan kader partainya di ambil sebagai wakil presiden oleh presiden Jokowi??? Jika benar adanya, ada baiknya hanura juga melakukan langkah-langkah kreatif dan inovatif serta berani untuk bisa menunjukkan keseriusannya, agar juga bisa di lirik serius oleh presiden jokowi. Bersaing secara sehat dan sportif adalah cara terbaik dan bermartabat, agar bisa menjadi legacy bagi generasi selanjutnya.
Relawan Join hadir ke publik dengan membuka posko-posko diseluruh Indonesia, adalah kerja kolektif para peCInta Cak Imin, yang menghendaki Cak Imin berpasangan dengan Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019. Relawan Join adalah salah satu bukti nyata dari Militansi para peCInta Cak Imin. Saya rasa, tidak perlu ada yang merasa terganggu dengan hadirnya relawan Join, silahkan lakukan duplikasi ide dan gagasan para relawan join jika kehadiran Join di anggap begitu mengganggu eksistensi partai lain.
Ikhtiar keluarga besar NU yang menCIntai Cak Imin dan menghendaki Cak Imin menjadi representasi perwakilan NU untuk maju dalam Pilpres 2019 dan mendampingi presiden Jokowi, dengan membuka posko-posko relawan adalah bentuk keseriusan, bentuk dari cara menCIntai Indonesia dengan sepenuh hati. Dengan memasangkan figur nasionalis dan figur agamis yang mewakili kaum santri.
Saya rasa karena JOIN telah “berkaca” pada banyak persoalan bangsa akhir-akhir ini, yang kemudian menciptakan jarak yang semakin lebar di antara kelompok nasionalis dan kelompok agamis, maka memasangkan Presiden Jokowi dan Cak Imin adalah jawabannya dalam pandangan relawan JOIN. Maka tidak perlu ada yang merasa terganggu dan meminta pihak lain untuk berkaca. Mari sama-sama kita berkaca, memikirkan masa depan bangsa dan negara ini, dengan ikhtiar kita masing-masing.
Silakan berbeda pandangan dalam memandang sesuatu, silahkan berupaya dengan strategi dan kreativitas masing-masing untuk bangsa dan negara terCinta. Namun berkomunikasi politik yang santunlah agar tidak sering-sering melukai hati pihak lain. Demi menjaga keutuhan dan persatuan bangsa, jika kita benar menCIntai negara ini.
Bandung, 11 April 2018
Damailah dan Jayalah BangsaKu...
Sejahterahlah Rakyatnya...
KEYWORD :Cak Imin Jokowi JOIN