Ilustrasi petani
Subang - Ketua Tim Upaya Khusus Swasembada (Upsus) Kementerian Pertanian (Kementan) untuk Provinsi Jawa Barat, Banun Harpini berjanji akan menambah bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi petani di Kabupaten Subang.
"Saya segera mengirimkan alsintan agar digunakan untuk kejar target LTT, 8.000 hektar sebelum bulan Ramadhan," kata Banun saat lakukan Gerakan Percepatan Tanam (Gertam) LTT di Desa Siluman, kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, pagi tadi.
Target LTT Kabupaten Subang adalah 17.966 hektare, dan hingga dengan minggu ke-2 bulai Mei 2018 terealisasi 3.191 hektare. Banun menargetkan hingga 16 Mei, awal Ramadan Subang harus dapat mencapai 70 persen atau 8.000 hektare, dengan tersisanya waktu 1.000 hektare dari 600 hektare per hari.
Dari data masa tanam Oktober - Maret (Okmar), petani di Kabupaten Subang telah dapat melebihi yakni 96.476 hektare dari target 92.294 hektare . Sementara untuk April - September (ApSep), Banun menetapkan targetnya adalah 97.446 hektare.
Karena itu, melihat kebutuhan petani dalam mengejar waktu atas ketersediaan air serta kondisi di lapangan terkait penggunaan alsintan yang efektif, maka Banun berencana akan menambah bantuan alsintan dari Kementan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Djadja Rohadamdja menyampaikan bahwa sawah di Desa Siluman adalah sawah tadah hujan, sehingga ketersediaan air menjadi kendala. Untuk itu selain alsintan berupa traktor, harvester dan power treaser yang disiapkan Tim Upsus Propinsi Jabar juga diharapkan bantuan berupa sumur panthek.
"Jika sumur panthek bisa direalisasikan, panen bisa lebih dari 2 kali setahun," janji Djaja.
Harapan inipun ditindaklanjuti oleh Kementerian Pertanian melalui Banun dengan merancang bersama pembuatan sumur panthek melalui sistem padat karya. Banun berharap petani yang dibantu oleh petugas POPT dan Babinsa Kodim 0605 Subang dapat mencapai target LTT.
Kepala BPPT Propinsi Jawa Barat Liferdi yang turut hadir juga mengapresiasi petani di Kabupaten Subang yang telah mulai memanfaatkan teknologi.
"Asumsi tanam dan panen secara terus menerus dapat memicu hama wereng, telah terpatahkan. Gunakan teknologi yang telah disiapkan Kementan kami siap membantu," kata Liferdi.
Kementan mendorong petani melakukan panen, tanam dan panen secara berkesinambungan, memanfaatkan teknologi yang telah disiapkan oleh Kementan dan cermat dengan ketersediaan air serta kerjasama erat dari pelbagai pihak hingga kesejahteraan petani dapat tercapai, pungkas Banun.
KEYWORD :Kementan Petani