Mantan dan Presiden Amerika Serikat saat ini , Barack Obama dan Donald Trump (AFP/Robyn Beck)
Washington - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menilai keputusan Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran, dapat menimbulkan akibat yang fatal.
Menurut Obama, AS kini bukan saja memosisikan diri berlawanan dengan keinginan negara-negara Eropa, namun juga berpotensi menciptakan perang baru di Timur Tengah.
Obama mengatakan ada banyak alasan mengapa dulu AS di bawah kepemimpinannya menyetujui kesepakatan yang dinamai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) itu. Selain mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, juga untuk menciptakan kondisi stabil.
"Menjauh dari JCPOA berarti AS berlawanan dari sekutu-sekutu terdekat," kata Obama dilansir dari USA Today.
"Dalam demokrasi, akan selalu ada perubahan dalam hal kebijakan dan prioritas. Akan tetapi mengubah perjanjian yang sebelumnya sudah disepakati, dapat mengikis kredibilitas AS, dan menempatkan kita berlawanan dengan kekuatan dunia," imbuhnya.
Sebelumnya Presiden Trump mengumumkan AS mundur dari kesepakatan nuklir Iran yang diteken 2015 silam. Alasannya, perjanjian itu cacat dan tidak menghalangi Iran mengembangkan senjata nuklirnya.
Amerika Serikat Donald Trump Obama Iran Nuklir