Ilustrasi bayi
Jakarta – Peristiwa mengejutkan terjadi saat pelaksanaan ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Selasa (9/5) kemarin. Pasalnya salah seorang peserta perempuan berinisal IRF melahirkan ketika mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK).
Kepala Unit Humas dan Protokoler Unhas Ishaq Rahman menyampaikan, kejadian itu bermula ketika IRF mengeluh di bagian perut saat ujian sesi kedua baru berlangsung 30 menit. IRF juga sempat tiga kali bolak-balik ke toilet.
“Setiap kali ke toilet, dia (IRF) didampingi salah seorang pengawas ruangan,” tutur Ishaq Rabu (9/5) di Jakarta lewat keterangan pers.
Pada saat ke toilet ketiga kalinya, kata Ishaq, IRF terdengar mengerang setelah diam agak lama di dalam toilet. Kendati tim medis mencoba memberikan bantuan, IRF bersikeras menolak dan melarang tim medis masuk.
“Kami sempat mendengar ia teriak beberapa kali. Teriakan kedua dan ketiga itu tersengar seperti orang mengejan (ngeden, Red),” terang salah satu anggota tim medis dr. Irda Yulianti Dahri.
Setelah lebih tiga puluh menit menunggu, tim medis berencana mendobrak pintu toilet, karena hal itu dinilai tak lazim. Akan tetapi tiba-tiba IRF keluar dari dalam kamar mandi dalam kondisi basah kuyup.
“Ia kelihatan lelah dan ada bercak-bercak darah,” lanjut dr. Irda.
IRF mengatakan ingin kembali ke ruangan untuk melanjutkan ujian. Namun tim medis tidak mengizinkan, karena kondisi kesehatan IRF tampak tidak memungkinkan. IRF sempat dipaksa memeriksakan diri ke rumah sakit, namun dia menolak.
Tim medis menegaskan IRF hanya boleh kembali ke ruang ujian jika sudah diperiksa oleh dokter di rumah sakit. IRF akhirnya menyerah, dan bersedia dibawa ke Rumah Sakit Pendidikan Unhas yang terletak hanya beberapa ratus meter dari lokasi ujian dengan menggunakan ambulans.
Selagi tim medis dan IRF sedang berada di rumah sakit, seorang tenaga kebersihan Unhas masuk untuk membersihkan toilet yang digunakan oleh IRF. Betapa terkejutnya ia mendengar suara bayi menangis.
Ketika mencari-cari, petugas tersebut menemukan ada sesosok bayi di dalam bak air kloset yang tertutup rapat.
Bayi IRF pun diberikan perawatan darurat dan dibawa ke Rumah Sakit Unhas. Kepada tim medis, IRF mengaku bahwa itu adalah bayinya.
Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu prihatin atas peristiwa yang dialami oleh IRF. Dia bersyukur, berkat tim medis bayi IRF selamat.
“Ini menunjukkan bahwa keberadaan tim medis ini sangat penting dalam situasi seperti ini,” kata Dwia.
Kasus yang menimpa IRF akan berpengaruh terhadap hasil SBMPTN yang ia ikuti. Sesuai ketentuan, peserta SBMPTN untuk kelompok campuran wajib mengikuti ketiga sesi ujian. Karena tidak mengikuti salah satu sesi, maka dapat dipastikan IRF tidak akan lulus.
KEYWORD :Pendidikan SBMPTN Ujian Tulis Unik Bayi