Sabtu, 23/11/2024 14:48 WIB

Peresmian Kedubes AS di Yerusalem Dinilai Penghinaan PBB

Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang tetap meresmikan Kantor Kedubesnya di Yerusalem akan menjadi babak baru kezaliman Israel yang disokong AS kepada rakyat Palestina.

Pimpinan PKS protes terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump

Jakarta - Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang tetap meresmikan Kantor Kedubesnya di Yerusalem akan menjadi babak baru kezaliman Israel yang disokong AS kepada rakyat Palestina.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini saat mengabarkan protes resmi delegasi Fraksi PKS, yang dipimpin Sekretaris Fraksi PKS Sukamta, ke Kedubes AS di Jakarta, Rabu (9/5).

Fraksi PKS, kata Jazuli, protes keras sejak Trump deklarasi sepihak Yerussalem sebagai ibukota Israel dan keinginannya memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv akhir Desember 2017 lalu.

Ketika tersiar kabar AS benar-benar akan meresmikan kedubesnya di Yerussalem pada 14 Mei besok, Fraksi PKS melayangkan protes resmi dengan mendatangi Kedubes AS.

"Kita ingin tegaskan bahwa keluarga besar PKS dan seluruh rakyat Indonesia mendukung perjuangan rakyat Palestina lepas dari kezaliman penjajahan Israel. Peresmian kedubes AS di Yerussalem adalah babak baru kezaliman kepada rakyat Palestina," kata Jazuli.

Anggota Komisi I ini juga mengatakan, peresmian kedubes AS di Yerussalem adalah bentuk arogansi sekaligus penghinaan kepada PBB atas puluhan resolusi yang menegaskan bahwa Yerussalem bukan milik Israel dan membatalkan klaim sepihak Israel.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Menurutnya, keputusan Trump memindahkan Kedubesnya ke Yerussalem mengabaikan protes dunia dan hasil voting Majelis Umum PBB.

"Kedatangan kami ke Kedubes Amerika untuk menyampaikan penolakan atas rencana peresmian Kedubes AS di Yerussalem. Ini berarti pemerintah AS tidak mengindahkan protes dunia termasuk hasil voting majelis umum PBB yang mayoritas menolak klaim Yerussalem sebagai ibukota Israel," kata Hidayat.

Menurutnya, kebijakan AS ini justru menodai upaya perdamaian dua negara, Palestina-Israel, yang dikehendaki Amerika sendiri. Oleh karena itu, ia berharap Trump membatalkan kebijakannya tersebut karena hanya memperburuk masa depan perdamaian Palestina-Israel.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi PKS Sukamta yang memimpin delegasi Fraksi hari ini mengkhawatirkan peresmian kedubes AS di Yerussalem akan  memicu babak baru konflik di Palestina dan bahkan bisa meluas di Timur Tengah.

"Palestina merupakan salah satu tanah suci ummat Islam, negara-negara Timur Tengah dan juga negara-negara Islam akan selalu menempatkan Palestina sebagai perhatian utama dalam kebijakan luar negeri. Sikap AS yang keras kepala ini akan merusak hubungan antara AS dengan dunia Islam.  Amerika akan menanggung rasa marah ummat Islam se-dunia atas sikapnya ini," jelas Sukamta.

Untuk itu dalam kesempatan aksi protes DPP PKS dengan mendatangi Kantor Kedubes AS hari ini, Sekretaris Fraksi PKS DPR yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS meminta AS untuk membatalkan rencana peresmian Kedubesnya di Yerusalem.

Peresmian Kedubes AS di Yerusalem ini akan memperlihatkan wajah AS sebagai negara yang tidak taat aturan internansional. Trump jelas akan melanggar puluhan resolusi tentang Yerusalem diantaranya 15 resolusi DK PBB, 7 resolusi Majelis Umum PBB, dan 6 resolusi UNESCO.

"Kita berharap Dubes AS Pak Joseph R. Donovan sampaikan protes  kami ini ke Presiden Trump. Jika AS paksakan kehendaknya, pak Dubes akan melihat setiap hari akan ada demonstrasi di seluruh daerah di Indonesia dan di kantor kedubes AS. Amerika akan menanggung kemarahan jutaan orang setiap hari di seluruh dunia," terangnya.

KEYWORD :

Kedubes Amerika Yerusalem Israel Donald Trump PKS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :