Kamis, 26/12/2024 20:11 WIB

Rusia Sebut Kesepakatan Nuklir Harus Tetap Dipertahankan

Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa pelestarian kesepakatan nuklir Iran sangat penting bagi keamanan internasional.

Dari kiri ke kanan: Presiden Iran Hasan Rouhani, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Turki Erdogan (Foto: Aljazeera)

Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa kesepakatan nuklir yang dulu ditandatangani oleh Iran, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, China, Perancis dan Jerman pada 2015 harus tetap dipertahankan, meski AS keluar dari kesepakatan tersebut.

Menurut Lavrov, ia bersama dengan mitranya dari Jerman Heiko Maas telah berkomitmen untuk terus berada dalam kesepakatan nuklir tersebut. Keduanya mengambil keputusan selama pertemuan di Moskow, Kamis (10/05).

Demi menindaklanjuti hal tersebut, Maas mengatakan dia berencana mengadakan pertemuan minggu depan dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, serta menteri luar negeri Inggris, Prancis, dan mungkin negara-negara lain untuk membahas masalah ini.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa pelestarian kesepakatan nuklir Iran sangat penting bagi keamanan internasional.

Selama panggilan telepon yang diprakarsai oleh pihak Turki, Putin dan Erdogan menegaskan komitmen kedua negara untuk bekerja sama dengan pihak-pihak besar lainnya yang telah berkontribusi pada kesepakatan dan mengkoordinasikan langkah-langkah atas masalah ini.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, perjanjian penting yang ditandatangani pada tahun 2015 silam tersebut.

 

KEYWORD :

Rusia Amerika Kesepakatan Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :