Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (Foto: Kim Kyung-Hoon/Reuters)
Singapura - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong merasa terhormat karena menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah, antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Lee menelepon Trump pada Jumat (11/5) kemarin. Lee sekaligus mengundang Trump untuk melakukan kunjungan kenegaraan pada November mendatang, sehubungan dengan adanya KTT ASEAN-AS dan KTT Asia Timur.
Dilansir dari media lokal The Straits Times, Lee mengatakan pertemuan 12 Juni nanti akan menjadi peristiwa bersejarah dan penting bagi dunia internasional.
"Singapura merasa terhormat menjadi tuan dan akan melakukan yang terbaik untuk memfasilitasi pertemuan itu supaya lancar dan sukses," kata Lee kepada awak media.
"Ini akan menjadi langkah pertama dan penting untuk menuju perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," tambahnya.
Sementara Trump juga mengucapkan terima kasih kepada Lee, karena bersedia menjadi tuan rumah KTT tersebut. Trump berharap KTT itu membuat kemajuan yang luar biasa, dan menyelesaikan masalah antara AS dan Korut yang sudah berlangsung sejak lama.
Ada banyak spekulasi terkait pemilihan Singapura sebagai tempat pertemuan Trump dan Kim. Pengamat politik internasional asal Institut Asia Dr Shin Beom Chul menerangkan, Singapura dianggap sebagai tempat yang netral, tanpa kedua pemimpin harus `menyentuh rumput rumah masing-masing`, seperti yang dilakukan Korea Utara dan Korea Selatan beberapa waktu lalu.
"Singapura adalah pilihan alternatif terbaik untuk kedua negara, akrena telah mempertahankan hubungan diplomatik yang erat dengan AS dan Korea Utara," tutur Shin Beom Chul.
KEYWORD :Singapura Amerika Serikat Korea Utara Donald Trump