Menteri Luar negeri Iran Mohammad Javad Zarif
Dubai – Setelah Donald Trump menarik nama Amerika Serikat (AS) dari perjanjian nuklir 2015, Presiden Hassan Rouhani mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu), Mohammad Javad Zarif untuk bernegosiasi dengan negara-negara Eropa, China dan Rusia dalam beberapa minggu mendatang.
"Jika pada akhir periode singkat ini kita menyimpulkan ada manfaat dari kesepakatan nuklir ini, maka kesepakatan ini akan tetap ada," katanya.
Dikutip dari Reuters, Zarif akan berangkat ke Beijing pada Sabtu dan kemudian akan melakukan perjalanan ke Rusia. Setelah itu, ia kemudian berkunjung ke Brussels untuk bertemu rekan-rekan dari Jerman, Inggris dan Perancis untuk membahas nasib kesepakatan nuklir.
"Iran telah meminta Uni Eropa dan khususnya Jerman, Prancis dan Inggris untuk mengumumkan sesegera mungkin sikap mereka soal kepentingan Iran dapat dipenuhi dan dijamin berdasarkan perjanjian nuklir setelah Amerika keluar dari kesepatan itu," kata laporan TV pemerinta Iran.
Pada Jumat, Ekonomi terbesar Eropa melobi untuk melindungi investasi perusahaan mereka di Iran. Mereka mengingingkan agar kesepakatan nuklir dengan Teheran tetap hidup setelah Washington menarik diri dan mengancam akan memberlakukan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Eropa.
Jerman dan Perancis memiliki hubungan perdagangan yang signifikan dengan Iran dan tetap berkomitmen dengan perjanjian nuklir, seperti yang dilakukan Inggris. Menteri luar negeri ketiga negara itu berencana untuk bertemu pada Selasa pekan depan untuk membahas kesepakatan itu.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Iran Amerika Serikat Eropa China