Komandan pasukan Al Quds, Qassem Soleimani (Foto: AP)
Jakarta - Administrasi Donald Trump meminta Qatar berhenti memberi dukungan bagi milisi pro-Iran di wilayah itu. Permintaan itu muncul setelah sejumlah e-mail mengungkapkan hubungan pejabat senior di Doha, tokoh-tokoh terkemuka Hizbullah dan Pengawal Revolusi Iran.
Menurut Sunday Telegraph, E-mail tersebut menunjukkan Doha memberi suntikan dana ratusan juta dolar untuk menjamin pembebasan sandera Qatar yang ditahan oleh milisi Syiah.
E-mail tersebut juga mencakup percakapan Qassem Soleimani, kepala pasukan Al-Quds Tehran, dan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah. Keduanya ditetapkan sebagai kelompok teroris di AS dan negara lain.
"Apa yang ditunjukkan e-mail ini adalah bahwa sejumlah pejabat senior Qatar menjalin hubungan baik dengan tokoh senior Pengawal Revolusi Iran, serta sejumlah organisasi teroris yang disponsori Iran," kata seorang pejabat keamanan senior AS kepada Telegraph.
Raih Hidup Sehat Sampai Usia Lanjut
"Pada saat pemerintah AS berusaha membujuk Iran untuk mengakhiri dukungannya terhadap kelompok-kelompok teror di Timur Tengah, kami tidak percaya akan kondusif. Pasalnya, Qatar terus memiliki hubungan dengan organisasi-organisasi semacam itu.
Dalam salah satu e-mail, seorang pejabat senior Qatar mengatakan jutaan dolar digelontorkan kepada Soleimani pada April 2017, dan pembayaran lain dilakukan kepada kelompok militan Syiah Irak.
KEYWORD :
Iran Qatar Amerika Serikat