Sabtu, 23/11/2024 08:33 WIB

Pengamat: Hadapi Terorisme, Rakyat Indonesia Harus Bersatu

Peristiwa pemboman di gereja Surabaya pagi ini (13/5) tak boleh menjadikan warga bangsa terpecah belah dalam menyikapinya.

Satu dari tiga ledakan bom yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur

Jakarta - Pengamat politik Islam dari Universitas Indonesia (UI) Dr Yon Machmudi mengimbau seluruh rakyat Indonesia bersatu melawan terorisme. Peristiwa pemboman di gereja Surabaya pagi ini (13/5) tak boleh menjadikan warga bangsa terpecah belah dalam menyikapinya.

"Terorisme adalah masalah yang sangat serius di Indonesia," ujar Yon Machmudi yang juga Ketua Program Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam UI, di Jakarta, Minggu (13/5).

Menurut Yon, persoalan aksi terorisme ini harus diselesaikan secara komprehensif oleh negara. Namun, masalah terorisme tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi harus melibatkan segenap elemen bangsa.

Dia menambahkan, pengeboman yang terjadi di Surabaya di tiga lokasi itu harus dikecam dan perlu kewaspadaan serta kerja sama semua pihak dalam memerangi aksi terorisme.

"Kondisi ini sangat memprihatinkan dan harus segera diatasi sebelum berkembang lebih besar. Aksi teror ini harus dicegah jangan sampai para teroris limpahan dari Timur Tengah mencari medan baru di Indonesia karena kita tidak solid menghadapinya," kata Yon Machmudi.

Pada Minggu pagi, telah terjadi tiga serangan bom di tiga gereja di Surabaya, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, GKI Jalan Diponegoro, dan Gereja Jalan Arjuno.

Hingga Minggu pukul 10.15 WIB, berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, untuk sementara diperoleh informasi sembilan orang meninggal dunia dan sekitar 38 orang dibawa ke rumah sakit. Informasi mengenai jumlah korban masih terus berkembang.

Saat ini polisi tengah melakukan identifikasi dengan mengolah tempat kejadian perkara (TKP). (Ant)

KEYWORD :

Bom Surabaya Gereja Terorisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :