Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (foto: Humas Kemenag)
Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyesalkan terjadinya aksi bom di tempat ibadah. Apalagi hal itu dilakukan berdekatan dengan hari besar umat Kristen dan jelang bulan Ramadan yang suci bagi umat Islam.
"Pelaku aksi bom itu adalah orang-orang yang tidak memegangi nilai-nilai agama karena tidak ada agama manapun yang ajarkan aksi terorisme" tegasnya di Jakarta, Minggu (13/05).
Kepada masyarakat, Menag Lukman mengimbau agar menyerahkan sepenuhnya penanganan masalah ini pada aparat. Menag minta masyarakat tetap tenang dan bersikap positif.
"Tetap tenang dan tidak panik karena kepanikan itulah yang diharapkan pelaku. Mari bersama-sama meningkatkan kewaspadaan lingkungan agar tidak ada ruang bagi teroris untuk melakukan aksinya," tutur Menag.
Menag juga mengajak masyarakat untuk berkomunikasi secara etis di media sosial. Caranya, tidak menyebarkan foto-foto memilukan yang bisa menjadi teror tersendiri.
"Jangan mengomentari aksi ini dengan perdebatan yang memicu konflik. Sebaliknya, mari saling menguatkan sesama anak bangsa yang ingin Indonesia aman dan damai," ajaknya.
Kepada korban meninggal, Menag berdoa untuk hal terbaik bagi mereka dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. "Mari kita doakan pelaku dan dalang aksi ini agar bertobat dan kembali ke jalan yang benar," harapnya.
Diketahui, Surabaya diguncang tiga bom di tiga gereja yang berbeda. Lokasi pertama di Gereja Katolik Santa Maria. Kedua Gereja Kristen Indonesia. Dan, ketiga di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).
Berdasarkan informasi dari lapangan, sampai saat ini sudah ada sebelas orang meninggal dunia. Sementara 40 warga lainnya mendapatkan perawatan karena luka-luka.
KEYWORD :Bom Surabaya Gereja Terorisme Kementerian Agama