Situasi bom yang meledak di Gereja Katolik Surabaya. Terlihat seorang pria sedang mengamati korban (gambar diburamkan) yang terkapar tewas di depan pintu masuk gereja
Ankra - Turki menyatakan mengutuk pemboman gereja di Indonesia yang menewaskan beberapa orang dan melukai puluhan lainnya. Pagi ini kembali terjadi di Polrestabes, Kota Surabaya pada Senin (14/5) pagi.
"Kami sangat mengutuk serangan teror keji terhadap tiga gereja di Surabaya, Indonesia, hari ini yang mengakibatkan kematian sembilan dan melukai puluhan," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu malam.
"Kami merasakan kesedihan rakyat Indonesia pada kesempatan yang berduka ini dan menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga orang-orang yang kehilangan nyawa mereka, dan berharap pemulihan cepat kepada mereka yang terluka," katanya.
Dalam pernyataan resmi itu, Turki juga menambahkan akan terus berdiri bersama-sama Indonesia dalam perang melawan terorisme.
Sebelumnya, polisi mengonfirmasi adanya tiga gereja yang diserang bom bunuh diri di Surabaya pada Minggu pagi. Mereka adalah Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel.
Indonesia mengalami serangkaian serangan teroris dalam sepekan terakhir. Setelah kerusuhan di Rumah Tahanan Cabang Salemba di Mako Brimob Kepala Dua, Depok, yang mengakibatkan lima polisi dan satu napi teroris tewas pada Rabu lalu berhasil diredam polisi dalam waktu 40 jam.
Pada Jumat, seorang anggota Brimob ditusuk oleh simpatisan kelompok teroris hingga tewas. Kemudian pada Minggu pagi, tiga bom meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Terakhir, kepolisian menyebut aksi brutal ini menewaskan 13 orang dan 43 lainnya luka-luka. (aa)
Turki bom gereja Surabaya