Sabtu, 23/11/2024 07:26 WIB

Pelaku Bom Poltabes Surabaya Masih Satu Keluarga

Menurut Kapolri, fenomena bom bunuh diri ini bukan hal yang baru, dan bom bunuh diri yang melibatkan wanita juga bukan hal yang pertama, namun aksi kali ini yang berhasil.

Bom meledak yang dibawa sepeda motor di pos penjagaan Poltabes Surabaya

Surabaya  - Pelaku penyerangan bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5) pagi merupakan satu keluarga. Dalam aksi bom bunuh diri itu, pelaku membawa dua sepeda motor dan bom peledak. Dalam aksinya, lima orang itu meledakkan diri dan empat di antaranya meninggal dunia.

Hal itu diungkap  Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat menyampaikan keterangan pers di Mapolda Jatim di Surabaya. "Ada lima orang. Mereka ini masih satu keluarga, lagi masih diidentifikasi oleh kita," ujar Tito.

Saat ini anggota kepolisian mengalami luka, namun tidak meninggal dunia atas ledakan itu.
"Mereka mau masuk dan penjagaan cukup ketat, saat distop ada mobil anggota masuk kemudian ada ledakan. Empat orang meninggal, anak tersebut terlempar masih selamat," ungkapnya.

Tito mengemukakan, kelompok yang melakukan aksi di Polrestabes Surabaya merupakan bagian dari kelompok yang sama yang melakukan aksi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5), yakni kelompok sel Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Surabaya.

"Kenapa aksinya di Surabaya? Karena mereka menguasai daerah ini. Mengapa mereka melakukan aksi ini? Karena pimpinan mereka ditangkap. Instruksi juga dari ISIS sentral di Suriah," ucapnya.

Menurut Kapolri, fenomena bom bunuh diri ini bukan hal yang baru, dan bom bunuh diri yang melibatkan wanita juga bukan hal yang pertama, namun aksi kali ini yang berhasil.

"Ini fenomena serangan bunuh diri oleh wanita bukan yang pertama di dunia. India dulu dikalungkan bunga ternyata bahan peledak, Suriah dan Irak, termasuk di `website` mereka ada," paparrnya.

Namun, fenomena menggunakan anak-anak baru pertama kali di Indonesia untuk usia sembilan dan 12 tahun. "Di ISIS mereka sudah melakukan di Suriah menggunakan anak-anak. Memprihatinkan. Perkembangan seperti ini dan ini tidak terkait agama tapi ini terkait dengan jaringan dalam negeri, regional, Filipina dan Timur Tengah, kita akan bekerja lebih keras lagi untuk menangani ini," ucapnya.

KEYWORD :

Poltabes Surabaya Teroris Bom Kapolri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :