Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti Prof. Intan Ahmad
Jakarta - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengimbau agar seluruh kegiatan mahasiswa, baik kokurikuler maupun ekstrakurikuler, menyesuaikan selama Ramadan.
Hal itu dilakukan guna menghargai penganut Islam yang sedang menunaikan kewajiban tahunannya. Dan sikap saling menghargai adalah salah satu wujud dari Bhinneka Tunggal Ika.
"Suasana ramadhan, kita harus saling menghargai. Dan untuk muslim tentu saja menjalani ibadah puasa dengan sebaik-baiknya," kata Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti Prof. Intan Ahmad, saat menghadiri Dies Natalis Universitas Negeri Jakarta ke-54, pada Selasa (15/5).
Kendati ada penyesuaian pada kegiatan ekstra kampus, Intan menegaskan mahasiswa tetap diminta menjalankan kegiatan kemahasiswaan dan belajar seperti biasanya.
"Untuk kegiatan kemahasiswaan, belajar, harus jalan terus," tegasnya.
Menurut Intan, kesadaran untuk saling menghargai keberagaman salah satu upaya menangkis paham radikal. Sebab, radikalisme bukan saja berawal dari pemahaman agama, namun juga dari bisa berawal dari berpikir kritis.
"Sehingga dengan demikian, kita bisa hidup damai. Tidak mudah percaya dengan apa kata orang, sebelum kita sendiri yang melakukan kajian," jelas Intan.
Intan menambahkan, penanaman sikap saling menghargai perlu ditanamkan sejak dini. Mulai dari pengasuhan orang tua, pendidikan di sekolah dasar hingga menengah, dan akhirnya pendidikan tinggi.
"Dengan begitu, dalam benak anak akan tertanam sikap saling menghargai setiap perbedaan," kata Plt Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tersebut kepada awak media.
KEYWORD :Pendidikan Ramadan Kemristekdikti