Sabtu, 23/11/2024 14:23 WIB

SBY: Jokowi Kritik dan Salahkan Subsidi untuk Rakyat

Presiden Jokowi kembali menyinggung kebijakan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dianggap salah soal harga BBM di wilayah Timur Indonesia.

Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyno (SBY)

Jakarta - Presiden Jokowi kembali menyinggung kebijakan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dianggap salah soal harga BBM di wilayah Timur Indonesia.

Menanggapi hal itu, SBY angkat bicara. Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan, Jokowi menyalahkan kebijakan subsidi untuk rakyat dan kebijakan harga BBM ketika pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB).

"Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya," kata SBY, seperti dikutip melalui akun twitternya di @SBYudhoyono, Selasa (15/5).

Namun, Presiden keenam itu meminta agar seluruh para pejabat dan mantan menteri saat itu tetap bersabar atas kritikan yang disampaikan oleh Jokowi.

"Saya minta para mantan Menteri & pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat & konstituen saya, TETAP SABAR," pinta SBY.

SBY enggan menjelaskan secara rinci soal tudingan yang disampaikan Jokowi. "Tentu saya bisa jelaskan. Tapi tak perlu & tak baik di mata rakyat. Apalagi saat ini kita tengah menghadapi masalah keamanan, politik, & ekonomi," katanya.

"Justru kita harus bersatu padu. Juga makin rukun. Jangan malah cekcok & beri contoh yg tak baik kepada rakyat. Malu kita," tegas SBY.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung kebijakan harga BBM di wilayah Timur Indonesia pada 3,5 tahun lalu, dalam `Workshop Nasional Anggota DPRD PPP` di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5),

"Saya minta BBM 1 harga, terutama di Indonesia bagian timur. 3,5 tahun lalu saya ke Wamena, saya ke kampung, desa, saya tanya, `Pak, di sini harga bensin berapa?` Di Wamena saat itu Rp 60 ribu per liter. Itu pas normal. Kalau cuaca nggak baik, bisa Rp 100 ribu per liter," kata Jokowi.

Saat itu Jokowi mengaku memerintahkan menteri terkait agar harga BBM disamakan dengan daerah-daerah lain. Singkat cerita, itu berhasil.

"Dulu subsidi Rp 340 triliun, kenapa harga nggak bisa sama? Ada apa? Kenapa nggak ditanyakan? Sekarang subsidi sudah nggak ada untuk di BBM, tapi harga bisa disamakan dengan di sini. Ini yang harus ditanyakan. Tanyanya ke saya, saya jawab nanti. Ini yang harus juga disampaikan ke masyarakat," sambung Jokowi.

KEYWORD :

Presiden Jokowi SBY Partai Demokrat Subsidi BBM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :