Aksi protes mahasiswa Uniat di depan kantor Kemristekdikti
Jakarta – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Attahiriyah (Uniat) melakukan aksi protes di depan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) pada Selasa (15/5), sejak siang hingga sore hari.
Para demonstran mendesak kementerian yang digawangi oleh Mohamad Nasir itu segera menuntaskan polemik dualisme yayasan yang terjadi di tubuh Uniat.
“Mahasiswa tidak ingin dibenturkan dengan konflik dualisme yayasan. Kami ingin Dikti segera mengambil tindakan tegas dan membantu proses pengaktifan kampus kami,” kata Presiden Mahasiswa Uniat Bayu Sunandar, pada Selasa (15/5) di Jakarta.
Bayu menilai, jika pemerintah bergeming atas persoalan ini, maka cepat atau lambat mahasiswa yang akan menjadi korbannya. Dualisme ini, menurutnya, juga menjadi bukti sistem pengawasan dunia pendidikan tinggi di Indonesia masih bobrok.
“Ribuan mahasiswa yang akan menjadi korban kalau kasus-kasus seperti ini tidak segera di selesaikan dengan baik dan cepat,” tegasnya.
Sementara koordinator aksi Annisa Rahma menyebut dengan adanya dualisme yayasan, kini mahasiswa Uniat tidak memperoleh kepastian hukum apapun, baik status kampus, mahasiswa, juga pelaksanaan wisuda mahasiswa.
Karena itu, Annisa mendesak Kemristekdikti segera merespon tuntutan tersebut, sebagai bentuk tanggung jawab yang telah diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
“Dengan adanya konflik dualisme tingkat yayasan sampai rektorat, membuat mahasiswa tidak mendapatkan kepastian hukum baik status kampus, status mahasiswa, sampai pelaksanaan wisuda beserta mendapatkan hak atas ijazah,” tutur Annisa.
KEYWORD :Pendidikan Mahasiswa Kemristekdikti Uniat