Presiden Iran Hassan Rouhani (foto: Alaraby)
Teheran - Pasca Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015, Iran sempat bereaksi keras. Namun tak selang beberapa kemudian, Teheran mencoba menyelamatkan pakta nuklir dengan cara melanjutkan komitmen bersama negara-negara tersisa.
Mengomentari hal ini, Presiden Iran Hassan Rouhani menilai AS sudah salah langkah. Rouhani menduga, dengan hengkang dari kesepakatan tersebut, AS mengira Iran akan ikut-ikutan.
"Trump memainkan kartu pertamanya. Tapi salah menghitung langkah kedua, karena Iran tidak mengikuti rencana itu," kata Rouhani seperti dikutip dari kantor berita Iran ISNA.
Sebelumnya, pada Minggu (13/5), Teheran menyatakan tetap berkomitmen sesuai kesepakatan nuklir 2015, bila kepentingannya dilindungi.
Dalam kesempatan itu Rouhani juga mengecam penarikan diri Amerika Serikat (AS) yang disebutnya sebagai pelanggaran moral, dan melawan peraturan internasional.
"Jika lima negara yang tersisa terus mematuhi perjanjian, Iran akan tetap dalam kesepakatan, meskipun ada kendak (lain) dari Amerika," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi nasional.
Amerika Serikat Iran Nuklir