Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau (Foto: Financial Tribune)
Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah menyerukan penyelidikan mengapa tentara Israel menembak dokter Kanada di Gaza.
Dr. Tarek Loubani berada di Jalur Gaza, Minggu, memberikan layanan medis kepada para pemrotes ketika tentara Israel menembaknya beberapa kali di kakinya.
Loubani, yang mengenakan pakaian yang mengidentifikasi dia sebagai penyedia layanan medis, selamat dari penembakan tersebut.
Insiden itu terjadi selama protes terhadap pembukaan kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem di mana tentara Israel menewaskan sedikitnya 59 orang Palestina dan melukai banyak orang lainnya.
"Kanada menyesalkan dan sangat prihatin dengan kekerasan di Jalur Gaza yang telah menyebabkan hilangnya kehidupan yang tragis dan melukai banyak orang," kata Trudeau dalam sebuah pernyataan dilansir UPI.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
"Kami terkejut bahwa Dr. Tarek Loubani, seorang warga Kanada, termasuk di antara yang terluka - bersama dengan begitu banyak orang tak bersenjata, termasuk warga sipil, anggota media, responden pertama, dan anak-anak," lanjutnya.
Trudeau menambahkan hal yang dilakukan tentara Israel tak bisa dimaafkan, dimana mereka menggunakan kekuatan untuk menindas yang lemah.
"Penggunaan kekuatan yang berlebihan dan amunisi hidup tidak dapat dimaafkan. Sangat penting kami menetapkan fakta-fakta tentang apa yang terjadi di Gaza. Kanada menyerukan penyelidikan independen langsung untuk benar-benar memeriksa fakta di lapangan - termasuk setiap hasutan, kekerasan, dan penggunaan kekuatan yang berlebihan," tambahnya.
Loubani adalah dokter darurat di London Health Sciences Centre di Ontario, Kanada, menurut Toronto Star. Dia bekerja dengan Rumah Sakit Shifa di Gaza ketika dia pergi ke lokasi protes untuk memberikan bantuan medis darurat kepada para korban yang diserang oleh Pasukan Pertahanan Israel.
KEYWORD :PM Kanada Gaza Israel