Michel Platini (Foto: Cloudinary)
Jakarta - Mantan Presiden UEFA Michel Platini mengakui ada `konspirasi kecil-kecilan` dalam undian Piala Dunia 1998. Perhelatan akbar lima tahun sekali yang digelar di Prancis kala itu, diatur sedemikian rupa, supaya mempertemukan tuan rumah dan Brasil di final.
Bukan tanpa alasan panitia ngebet ingin menduelkan Brasil dan Prancis di partai puncak. Tim Samba adalah juara bertahan. Sementara Prancis merupakan tim unggulan.
"Ada alokasi grup untuk tim unggulan, supaya kami dapat melihat final impian," ujar Platini dilansir dari Guardian.
Karena itu, Brasil ditempat di Grup A. Sedangkan Prancis berada di Grup C. Dengan asumsi kedua tim tidak akan terkalahkan di fase grup, maka bisa dipastikan laga antara Tim Samba kontra Tim Ayan Jantan dapat tersaji di final.
Dan, kenyataannya itulah yang terjadi. Prancis sukses mengandaskan Paraguay, Italia dan Kroasia. Sementara Brasil juga berhasil melewati fase grup hingga tampil di final melawan Prancis.
Namun sayang, pada final Piala Dunia 1998, Brasil gagal mempertahankan titel juara dunia. Tuan rumah menang 3-0 lewat gol yang dicetak oleh Zinedine Zidane dan Emmanuel Petit.
"Memang ada sedikit tipuan. Apa Anda pikir tuan rumah Piala Dunia lainnya tidak (melakukan hal demikian)?" tambah Platini.
Piala Dunia Brasil Prancis